Demokrat soal Kader Dukung Jokowi: Kalau Dilarang Malah Rugikan Partai

Konten Media Partner
11 Desember 2018 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato akbar HUT Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theatre, Jakartaa Pusat (17/9). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato akbar HUT Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theatre, Jakartaa Pusat (17/9). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengurus Partai Demokrat di beberapa daerah memilih mendukung Jokowi dalam pemilu presiden 2019. Salah satunya yang paling kentara adalah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Papua. 
ADVERTISEMENT
Kader yang juga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Non Aktif, Roy Suryo, menuturkan pembiaran adanya kader Demokrat yang mendukung Jokowi sampai saat ini bukanlah karena partainya tidak tegas.  "Bukan artinya tidak ada tindakan tegas, sebab kalau dipaksakan (tidak boleh mendukung Jokowi) itu malah merugikan Partai Demokrat di wilayah itu sendiri," ujar Roy di sela menemani kunjungan SBY ke Yogyakarta, Senin (10/12/2018). Roy menuturkan melihat kasus seperti di Papua, ada keinginan kuat dari pimpinan serta jajaran elit Demokrat di wilayah itu cenderung ingin mendukung Jokowi daripada Prabowo Subianto untuk terpilih sebagai presiden pemilu 2019 mendatang. Demokrat yang secara koalisi mendukung Prabowo pun tak mau bertindak gegabah dengan tak mendengarkan aspirasi daerah dengan cara menyeragamkan pilihan pusat dengan daerah. "Kami mengalir dulu, (dukungan Demokrat ke Jokowi) itu salah satu bagian strategi karena prioritas kami saat ini adalah pemilu legislatif 2019, jadi kami biarkan dulu (yang membelot)," ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu. Roy menuturkan tak adanya tindakan dari pimpinan pusat pada kader daerah yang berbeda pilihan pilpres sebagai wujud kecintaan partai Demokrat pada rakyat. "Itu wujud kecintaan kami, kami dengarkan suara aspirasi dari rakyat dulu," ujarnya. Sebelumnya Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengatakan akan mendukung Jokowi kembali menjadi Presiden pada Pilpres 2019 karena berhasil membangun serta menjadi satu satunya pemimpin yang delapan kali berkunjung ke Papua. "Saya akan memerintahkan seluruh rakyat di Papua untuk memilih Jokowi dalam Pilpres 2019 dan siap 'bungkus suara' untuk beliau," kata Lukas. Selain Lukas ada juga kader Demokrat yang juga Gubernur Banten, Wahidin Halim, yang dikabarkan mendukung Jokowi.
ADVERTISEMENT
Hal itu pernah diungkap Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK), Abdul Kadir Karding, yang memastikan bahwa Gubernur Banten Wahidin Halim yang juga merupakan kader Demokrat, merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. (atx)