Desa Wisata Nglanggeran Siap Sambut New Normal

Konten Media Partner
10 Juli 2020 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, GUnungkidul. Foto: dok. Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran, GUnungkidul. Foto: dok. Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengelola objek wisata berlomba-lomba mempersiapkan diri untuk menerima wisatawan. Rupanya, ada satu desa wisata di Yogyakarta yang dinilai siap untuk menyambut tamu dengan protokol pencegahan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Desa wisata tersebut adalah Nglanggeran yang berada di Kepanewonan Patuk Gunungkidul. Desa wisata Nglanggeran dianggap telah memenuhi syarat pemberlakuan new normal baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) ataupun perlengkapannya.
Ia mengungkapkan dari puluhan Desa Wisata ternyata hanya Desa Wisata Nglanggeran yang siap untuk menyambut tamu. Kini, mereka tengah menghitung mundur pemberlakuan new normal di Desa Wisata yang dikelola oleh masyarakat setempat.
"Sekarang Nglanggeran quick count membuka dengan new normal. Saya salut dengan Nglanggeran," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Riyadi, Jumat (10/7/2020).
Untuk pemberlakuan new normal, Dinas Pariwisata melakukan pendampingan terhadap 35 destinasi wisata yang ada di seluruh DIY. Pendampingan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata lengkap stimulus, peralatan dan perlengkapan. Pendampingan tersebut mereka mulai sejak Mei dan Juni harapannya sudah mulai berakrifitas.
ADVERTISEMENT
"Kita dampingi 35 destinasi termasuk desa atau kampung wisata," ujar Singgih.
Kendati untuk objek wisata Nglanggeran sudah dibuka dan memberlakukan new normal namun untuk aktivitas di Desa Wisata sama sekali belum ada. Pihak pengelola desa wisata Nglanggeran belum membuka kembali kran wisatawan karena masih melihat perkembangan yang ada.
"Program Live In belum ada dan camping atau pun menginap masih ditiadakan," paparnya.
Untuk new normal di Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata telah membantu sebanyak 300 fasilitas cuci tangan, sprayed untuk desinfektan dan juga hand sanitizer serta thermogun untuk mengukur suhu wisatawan yang ada. Semua peralatan dan perlengkapan tersebut diberikan sebagai bagian layanan terbaik kepada wisatawan.
Di samping itu, pihaknya juga tengah berkonsentrasi mengembangkan aplikasi visiting Jogja. Di mana aplikasi ini digunakan untuk mendata pengunjung obyek wisata. Hal tersebut dilakukan supaya jika terjadi sesuatu bisa tracing. Di samping itu, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk acuan data pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Kalau terdata berarti kunjungan riil bisa kita ketahui," tambahnya.
Bagian Pemasaran Pokdarwis Nglanggeran, Heru Purwanto, mengatakan Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran menjadi salah satu obyek wisata di Gunungkidul yang telah dibuka di era New Normal. Pihaknya kini telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) di pengelolaan Desa Wisata.
"SOP ini meliputi pengaturan kegiatan yang melibatkan banyak orang namun tetap mengikuti protokol kesehatan. Hal lain yang jadi pembahasan adalah pembatasan jam kunjungan," paparnya.
Pihaknya juga juga menyiapkan fasilitas fisik untuk simulasi nanti. Ada pun yang dipersiapkan seperti tempat cuci tangan, pengukur suhu tembak (Thermo Gun), tanda jaga jarak saat pembelian tiket, hingga persediaan masker.
"Untuk kegiatan live in atau homestay yang melibatkan banyak orang tetap diundur hingga akhir 2020," ujarnya.
ADVERTISEMENT