Dianggap Picu Perpecahan Bangsa, Massa Tolak Habib Rizieq dan FPI di Magelang

Konten Media Partner
28 November 2020 19:57 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puluhan massa dari Patriot Garuda Nusantara (PGN) Magelang Raya melakukan aksi menolak Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Front Pembela Islam (FPI), di Pertigaan Artos Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/11/2020). Foto: ari/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Puluhan massa dari Patriot Garuda Nusantara (PGN) Magelang Raya melakukan aksi menolak Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Front Pembela Islam (FPI), di Pertigaan Artos Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/11/2020). Foto: ari/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Masyarakat Magelang yang tergabung dalam Patriot Garuda Nusantara (PGN), melakukan aksi simpatik penolakan terhadap Habib Rizieq Shihab dan Front Pembela Islam (FPI). Hal itu lantaran Rizieq dan pengikutnya dianggap kerap membuat onar dan memecah belah bangsa. Aksi PGN Magelang Raya ini digelar di Pertigaan Artos.
ADVERTISEMENT
Korlap Aksi, Abbet Nugroho mengatakan, semenjak kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia, bersama pengikutnya nyata-nyata telah membuat berbagai keresahan bagi masyarakat luas. Mulai dari memacetkan jalan ke bandara, mengakibatkan terlambatnya sejumlah penerbangan. Selain itu pelanggaran lalu lintas di jalan tol, pelanggaran protokol kesehatan karena melakukan kerumunan dalam jumlah besar dan ujaran kebencian.
"PGN Magelang Raya hari ini menyatakan sikap yang intinya menolak tegas seluruh upaya provokatif yang dilakukan oleh HRS bersama FPI. Kami mengutuk keras segala ucapan hinaan dari HRS kepada pemerintah, terutama kepada aparat kepolisian dan TNI. Maka masyarakat tidak boleh diam harus bergerak dan bersuara," katanya, Sabtu (28/11/2020).
Ia menegaskan, meski dirinya beragama Islam namun menolak omongan HRS yang mengatasnamakan umat Islam dan memakai simbol-simbol keagamaan.
Informasi selengkapnya klik di sini
Sebagai umat Islam, Abbet tidak setuju dengan segala pernyataan Habib Rizieq Shihab. Bahkan kata dia, jika hal itu dibiarkan akan menganggu ketentraman di masyarakat tidak hanya di Ibu Kota tapi juga di daerah-daerah, seperti di Magelang.
adv
HRS juga dikatakan, telah menghina Pancasila dengan menyebutkan ketuhanan ada di pantat, menghina Ir Soekarno, menghina ulama NU KH Said Aqil Siraj, menghina Gus Dur buta mata buta hati. Lalu menghina Presiden Jokowi, menebar kebencian dan isu SARA terutama kepada masyarakat Sunda dengan mengganti salam sampur rasun menjadi sampur racun.
adv
Dalam aksi itu, massa membentangkan berbagai spanduk dengan tulisan seperti Rizieq Shibab pemecah belah persatuan bangsa, 'PGN Magelang Raya menolak keras Rizieq Shihab dan FPI di Magelang',"Bubarkan FPI', 'Magelang Tidak Butuh Ormas Radikal'.
Puluhan massa dari Patriot Garuda Nusantara (PGN) Magelang Raya melakukan aksi menolak Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Front Pembela Islam (FPI), di Pertigaan Artos Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/11/2020). Foto: ari/Tugu Jogja
Pada puncak aksinya mereka membacakan pernyataan sikap antara lain, mengutuk segala umpatan, cacian, hinaan yang disampaikan HRS pada institusi negara, TNI, Polri. Menolak konsep revolusi akhlak yang digaungkan HRS karena hanya sebagai kedok adu domba, fitnah, memecah persatuan kesatuan bangsa. PGN Mendukung TNI, Polri menegakkan marwah dan wibawa negara dari kelompok intoleran dan radikal.
ADVERTISEMENT
PGN Magelang Raya mengimbau kepada kelompok FPI untuk tidak memasang spanduk atau baliho berisi tentang HRS di kawasan Magelang Raya. Hal ini untuk menjaga agar situasi tetap kondusif. Jika tetap dipasang maka akan berhadapan langsung dengan PGN dan masyarakat, lalu menolak penggunaan simbol agama dan mengatasnamakan umat Islam di setiap kegiatan dan ucapan HRS beserta kelompoknya. (ari)