Dinas Pertanian dan Peternakan Sebut Belum Ada Ternak Terpapar PMK di Bantul

Konten Media Partner
25 Mei 2022 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ternak. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ternak. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantul bergerak cepat melakukan pemeriksaan hewan ternak menyusul ditemukannya 9 domba di Kabupaten Sleman dan berasal dari Bantul yang positif menderita Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantul, Joko Waluyo menyebut mereka sudah melakukan survainlans terhadap 5519 hewan ternak berbagai jenis. Diantaranya 2.719 sapi, 1.015 kambing, 1779 domba, 11 babi, seekor kuda dan 6 ekor hewan yang mereka survei tergolong sehat.
"Semuanya sehat. Sampai saat ini di Bantul belum ditemukan hewan yang menderita PMK," terang dia, Selasa (24/5/2022).
Pihaknya telah melakukan survailance ke kandang kelompok dan kandang ternak lainnya. Di samping itu pihaknya juga telah melakukan desinfektan penampungan ternak dan pasar hewan yang ada di Kabupaten Bantul.
Rencananya, Polres akan turut serta dalam penyemprotan desinfektan tersebut. Mereka akan menggunakan water canon untuk menyemprot beberapa titik di Bantul terutama sentra ternak yang memiliki cakupan area lebih luas.
"Kami ada Tim satgas dari Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perdagangan, Sat Pol PP, Kesbangpol dan biro perekonomian serta polres Bantul untuk antisipasi penyebaran PMK,"terangnya.
ADVERTISEMENT
Rencananya akan memang akan ada vaksinasi dari pemerintah pusat ke semua hewan ternak. Namun pihaknya belum mengetahui berapa alokasi yang diberikan oleh pemerintah pusat dan kapan pelaksanaanya.
Hanya saja jika dihitung dari populasi hewan ternak di Bantul maka jumlahnya akan mencapai ratusan ribu. Karena berdasarkan catatan mereka, jumlah populasi sapi mencapai 69 ribu ekor, kambing domba 150 ribu ekor, Babi 5 ribu ekor dan kerbau 100an ekor.
Berkaitan dengan kabar 9 domba di Kabupaten Sleman yang positif PMK dibeli dari Bantul, Joko tidak menampiknya. Kambing yang dijual Baturetno tersebut sebelumnya dibeli oleh pedagang dari pedagang besar di Garut.
"Kemarin sudah diambil sampel darah dan air liurnya untuk dikirim ke BBVet,"terangnya
ADVERTISEMENT
Pihaknya sebenarnya khawatir dengan lalu lintas hewan yang ada di Bantul. Karena di Bantul tidak ada Pos Penjagaan dan Pemeriksaan Hewan Ternak. Padahal lokasi Bantul berada di tengah di mana banyak ternak yang masuk dari luar daerah terutama dari Pracimantoro.