Dishub Gunungkidul Sebut Jalur Khusus Sepeda Sulit Direalisasikan

Konten Media Partner
7 Juli 2020 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jalur khusus pesepeda. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jalur khusus pesepeda. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
Usulan Dirlantas Polda DIY untuk membuat jalur khusus sepeda nampaknya sulit terealisasi di lapangan. Kondisi jalan yang sempit memang membuat rencana pengadaan jalur khusus sepeda, terlebih pembebasan lahan di berbagai lajur menjadi hal yang belum tentu dapat direalisasikan.
ADVERTISEMENT
Seperti di Gunungkidul, saat ini jalan-jalan di kota Wonosari dan sekitarnya cenderung sempit. Sehingga tidak mungkin lagi dibuat jalur khusus sepeda di jalan yang ada saat ini. Kalaupun akan dibuat jalur khusus sepeda, maka pemerintah harus melakukan pembebasan lahan terlebih dahulu.
Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Wahyu Nugroho menuturkan, pemerintah Kabupaten Gunungkidul sejatinya sudah membuat kajian berkaitan dengan pembuatan jalur khusus sepeda tersebut. Namun meskipun sudah hampir 10 tahun kajian tersebut selesai, sampai saat ini sama sekali belum ada realisasi.
"Ya itu tadi persoalannya, sepertinya sulit mengingat kondisi jalan yang ada," ujar Wahyu, Selasa (8/7/2020).
Wahyu menambahkan, sebetulnya jalur khusus sepeda sebenarnya memang diperlukan mengingat ada tren peningkatan penggunaan sepeda angin belakangan ini. Dan untuk di Gunungkidul, jalur sepeda tersebut diperlukan khususnya di Kepanewonan Wonosari.
ADVERTISEMENT
Di jalur wisata, sepertinya jalur khusus sepeda tersebut juga sulit terealisasi. Karena memang kondisi jalur wisata sebagian besar justru lebih sempit dibanding jalur yang ada di kota. Bahkan niatan pemerintah setempat untuk memperlebar jalur-jalur wisata seperti Jalan Baron tak kunjung bisa direalisasikan karena terbentur sulitnya pembebasan lahan.
"Untuk pembebasan lahan rasanya mustahil. Berapa besar anggaran yang harus dikeluarkan nantinya,"ungkapnya.
Menurutnya, solusi sementara yang bisa dilakukan adalah menambah rambu-rambu lalu lintas khusus untuk pesepeda. Namun demikian ia juga meragukan keefektifan rambu-rambu lalu lintas khusus pesepeda mampu mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan pesepeda angin. Karenanya ia tetap menghimbau semua pengguna jalan untuk tetap tertib berlalulintas.
Direktur Lalu Lintas Polda DIY, Kombes I Made Agus Prasatya mengakui dampak virus corona, industri sepeda kini sedang naik daun. Pelaku industri sepeda mengakui situasi pandemi menjadi pemicu minat masyarakat untuk bersepeda atau gowes sangat tinggi. Demam gowes melanda dimana-mana dan tak jarang pegowes pemula kurang bisa menjaga perilaku saat sedang berada dalam rombongan, sehingga tanpa sadar memenuhi jalan.
ADVERTISEMENT
"Kelalaian seperti ini berakibat menyerobot hak pengguna jalan lainnya. Ini yang harus disadari para pegowes," ungkapnya.
Menurutnya, .araknya masyarakat bergowes ini menjadikan alasan jika sudah saatnya dipikirkan lajur khusus pesepeda, khususnya untuk Yogyakarta. Agar jangan sampai tumpang tindih menyatu dengan jalur kendaraan bermotor. Di mana pemerintah perlu segera memikirkan hal ini. Pembuatan lajur sepeda ini perlu demi menjamin keteraturan dan keselamatan semua pengguna jalan.