Era New Normal, Ekonomi Kreatif Didorong untuk Bangkit Kembali

Konten Media Partner
8 Juli 2020 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelaku ekonomi kreatif. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelaku ekonomi kreatif. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 berdampak pada perekonomian di Indonesia. Roda perekonomian seolah tersendat karena pandemi COVID-19 ini. Tak hanya menyerang bidang perekonomian, pandemi COVID-19 juga menyerang industri kreatif di Indonesia maupun secara global.
ADVERTISEMENT
Era new normal ini seolah menjadi pemantik untuk kembali menghidupkan perekonomian dan industri kreatif di Indonesia. Perguruan tinggi pun didorong untuk ikut berkontribusi dalam menghidupkan perekonomian di Indonesia.
“Semoga (perguruan tinggi) bisa bersinergi dalam rangka memberi kontribusi terbaik dari ekonomi kreatif untuk pembangunan nasional,” ujar Rektor Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta, Mohammad Irhas Effendi, dalam Talkshow Kolaborasi dan Strategi dalam Pembangunan Ekonomi Kreatif di Era New Normal, Rabu (8/7/2020).
Rektor Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta, Mohammad Irhas Effendi, saat memberikan sambutan dalam Talkshow Kolaborasi dan Strategi dalam Pembangunan Ekonomi Kreatif di Era New Normal, Rabu (8/7/2020). Foto: Len.
Ia tak menutup mata jika sekarang ini ada berbagai aktivitas yang berubah metodenya. Misalnya saja perkuliahan yang biasanya digelar tatap muka, kini harus dilakukan secara daring. Meski new normal perlu penyesuaian, ia mengatakan bahwa perguruan tinggi harus berkontribusi untuk pembangunan nasional.
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan new normal ini kita bisa bersama saling menyesuaikan,” tuturnya.
Ricky J. Pesik, Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan Industri Kreatif, membenarkan jika pandemi COVID-19 menghantam industri kreatif nasional maupun global secara signifikan. Ia mengatakan bahwa pelaku industri kreatif adalah sosok perintis. Bahkan, bisnis kuliner pun merasakan dampak dari pandemi COVID-19 ini. Di mana masyarakat tak lagi boleh masuk ke restoran beramai-ramai.
“Pada pandemi semua dilakukan secara online,” ujar Ricky.
Talkshow Kolaborasi dan Strategi dalam Pembangunan Ekonomi Kreatif di Era New Normal, Rabu (8/7/2020). Foto: Len.
Meski demikian, ada terobosan baru dari bisnis kuliner selama pandemi COVID-19 ini. Salah satunya adalah kopi yang dikemas dalam botol berukuran 1 liter. Biasanya, kopi siap minum dijual di botol berukuran kecil atau di gelas sehingga bisa diminum langsung.
ADVERTISEMENT
“Kopi 1 liter itu kan munculnya gara-gara pandemi, kalau nggak ada pandemi mungkin nunggu 2-3 tahun lagi,” katanya.
Ricky menyampaikan jika perlu ada ekosistem digital yang baik untuk mewadahi para pelaku industri kreatif ini. Selain itu, perlu juga adanya kolaborasi pihak satu dengan yang lain untuk membangun Indonesia lewat ekonomi kreatif di era new normal.
“Harus ada kesadaran bahwa dunia tidak akan kembali normal seperti sebelumnya. Tantangan ke depan adalah dibutuhkan kolaborasi untuk menyiapkan ekosistem baru yang lebih resilience,” katanya.