Fitur Futuristik, Keamanan Berkendara Tanpa Keluar Jalur

Konten Media Partner
13 Februari 2020 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Launching mobil Peugeot yang dilengkapi dengan fitur Lane Keep Assist di Solo, Kamis (13/2/2020). Foto: Birgita.
zoom-in-whitePerbesar
Launching mobil Peugeot yang dilengkapi dengan fitur Lane Keep Assist di Solo, Kamis (13/2/2020). Foto: Birgita.
ADVERTISEMENT
Mobil masa kini semakin berkembang dalam hal teknologi yang menunjang keamanan dan keselamatan berkendara. Salah satunya fitur Lane Keep Assist. Fitur ini dapat menjaga mobil pada track atau jalurnya dengan bantuan marka jalan yang jelas.
ADVERTISEMENT
Aidil Swastomo, Head of Aftersales Department Astra Peugeot, mengatakan bahwa fitur itu menambah poin plus dalam hal keamanan.
"(Lane Keeping Assist) Sistem membantu pengemudi untuk di track jadi tetap di jalur. Kalau pengemudi di luar jalur, setir akan mengintervensi untuk bergerak sendiri sehingga tetap pada di track," pungkasnya di Solo pada Kamis (13/2/2020).
Ia menerangkan bahwa pengemudi terkadang punya kecenderungan mengantuk saat di jalan dan tidak konsentrasi pada kemudi. Otomatis tanpa sadar mobil akan keluar dari jalur marka dan bisa menimbulkan bahaya bagi pengemudi maupun pengendara lain.
Aidil Swastomo (Kiri) dan Rokky Irvayandy (ketiga dari kiri) saat launching Peugeot di Solo, Kamis (13/2/2020). Foto: Birgita
Saat mobil oleng dari marka itulah, fitur ini akan langsung aktif. Mulai dari memberikan efek kejut bagi pengendara juga otomatis setir akan berusaha mengembalikan kemudi pada jalurnya.
ADVERTISEMENT
CEO Astra Peugeot Indonesia, Rokky Irvayandy sempat menjajal fitur ini secara langsung. Saat itu ia menjajal fitur di mobil keluaran Peugeot Allure Plus di jalan tol. Saat kemudi dilepaskan dan mobil tiba-tiba keluar dari jalur marka, secara otomatis kamera yang di spion tengah mobil membaca garis pada sisi mobil. Jika keluar garis, maka mobil menangkap sinyal dk ECU dan otomatis mengoreksi setir.
"Itu otomatis (mengkoreksi). Tapi tentu ada catatan bukan berarti kemudinya dilepas terus habis itu bisa dipegang setirnya dari Solo terus sampai ke Surabaya jalan sendiri, bukan begitu. Fitur ini sifatnya membantu dan kembali lagi pada pengemudinya," pungkas Rokky.
"Itu bisa nonaktif jika pengemudi sudah memegang setir dan konsentrasi mengendara sudah kembali. Jadi itu tadi ada efek kejut, kalau belum sadar nanti ada akan muncul bunyi dan peringatan di layar," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Fitur ini aktif hanya bisa aktif jika mobil berada pada kecepatan 65 sampai 180 km/jam. Tentunya dengan catatan mobil benar-benar berjalan tanpa kesadara pengemudi dan lampu sein tidak menyala.
Meskipun fitur ini sangat membantu, bukan berarti pengemudi bisa sepenuhnya berpasrah pada kecanggihan teknologi. Porsi keamanan dan keselamatan pengemudi tetap terletak pada manusianya sendiri.
"Yang pasti aturan lalu lintas setempat harus diperhatikan. Walaupun mobil sudah dilengkapi alat bantu sisis safetynya tetap kendali ada di kita. Tetap tidak boleh mengabaikan safety drivingnya," Aidil mengingatkan.