G20 Jadi Salah Satu Faktor Pendongkrak Pariwisata di Yogyakarta

Konten Media Partner
19 Mei 2022 7:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan Tugu Jogja. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Tugu Jogja. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Perhelatan presidensi G20 di Indonesia disebut berdampak besar salah satunya pada sektor wisata. Beberapa provinsi di Indonesia kebagian menjadi venue event tersebut diantaranya dari Jakarta, Bali sampai dengan Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam diskusi pariwisata bertajuk Presidensi G20 Indonesia Momentum Geliatkan Ekonomi Pariwisata yang dipandu oleh Martha Sasongko, sejumlah pihak dari pegiat dunia usaha, perbankan, akademisi sanpai dengan pariwisata membahas tentang adanya perkembangan baik bagi wilayah Yogyakarta. Sebagai provinsi yang menonjolkan wisata, Yogyakarta disebut terdongkrak melalui perhelatan G20.
Ketua DPD GIPI DIY Bobby Ardyanto Setyo Ajie menandaskan bahwa perhelatan G20 yang berlangsung sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 mendatang merupakan kesempatan besar. Hal ini mengingat momentum pelaksanaan G20 disebutnya berdampak pada kunjungan wisata terutama dari mancanegara.
"G20 kali ini bertema recover together, recover stronger. Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta kuat dan berkelanjutan. Momentum G20 bisa berdampak pada pemerataan wisatawan mancanegara ke berbagai daerah di Indonesia," kata Bobby.
ADVERTISEMENT
Menurut dia dengan posisi Indonesia menjadi tuan rumah presidensi G20 ini bisa meningkatkan persepsi atas residensi ekonomi yang berlangsung.
"Kesempatan ini sangat langka mengingat presidensi hanya berlangsung 20 tahun sekali sehingga patut dimanfaatkan secara maksimal agar diharapkan Indonesia mampu mengorkestrasikan agenda pembahasan mendukung dan berdampak baik bagi perekonomian di tanah air," katanya.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan KADIN DIY, Robby Kusumaharta melihat ada peluang besar dari 184 hajatan prestisius presidensi G20 ini dinilai memiliki dampak besar bagi Indonesia khususnya Yogyakarta.
"Kita mengharapkan bukan hanya DIY tapi residensi G20 ini dimanfaatkan seluruh wilayah Indonesia. Ada 184 kegiatan atau event diselenggarakan. Kegiatan ini kita harapkan memberi dampak pertumbuhan ekonomi, memberi peluang lapangan pekerjaan dan perekonomian inklusif," kata Robby pada Rabu (18/5/2022).
Menanggapi hal itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budiharto Setiawan mengatakan bahwa keterlibatan DIY sebagai salah satu venue KTT G20 ini patut dibanggakan. Dari setidaknya lebih dari 100 agenda pertemuan, sejumlah diantaranya dilaksanakan di DIY dan bisa jadi pematik pertunbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Kita mengharapkan bukan hanya DIY tapi juga Indonesia karena Indonesia menjadi residensi G20 dan ini bisa dimanfaatkan oleh wilayah termasuk DIY. Dari perhelatan ini kita agendakan sebagaimana disampaikan ada 184 kegiatan atau event," kata Budi.
"Kegiatan ini kita harapkan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi, memberikan peluang terhadap beberapa kebijakan yang tentunya akan membuat ekonomi inklusif," imbuhnya.
Dalam hal ini, Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana mengayakan bahwa presidensi G20 bisa menjadi ajang promosi. Atensi sejumlah delegasi pada Yogyakarta memang saat ini tidak langsung terasa. Ia menilai bahwa dampak ini akan terasa secara jangka panjang mengingat perhelatan presidensi G20 masih akan berlangsung setidaknya hingga November mendatang.
"Kalau ditanya terkait presidensi G20 tentu jawabannya untuk angka sales atau penjualan naiknya tidak langsung melonjak. Untuk atensi objek wisatanya baik, menjaga kesehatan baik," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Barangkali efek di jangka bukan bulanan tapi tahun depan atau beberapa tahun selanjutnya," imbuh Tri Saktiyana.
Singgih Raharjo, Ketua Dinas Pariwisata DIY mengamini yang disebut Tri Saktiyana bahwa memang momen presidensi G20 jadi kendaraan promosi yang baik.
"Saya sangat setuju momentum ini memang dijadikan kampanye atau sossialisasi bahwa Jogja bisa dilihat dari berbagai sisi dari topik yang dibahas di G20," katanya.
Berbagai topik dari pendidikan, UKM, sampai dengan pariwisata menjadi bahasan dimana beberapa elemen tersebut dilihat Singgih sesuai dengan representasi Yogyakarta yang merupakan kota pendidikan, budaya, penuh ragam UMKM dan juga bertumpu pada sektor wisata.
Diskusi bertajuk Presidensi G20 Indonesia Momentum Geliatkan Ekonomi Pariwisata bersama sejumlah pejabat terkait. Foto: istimewa
Akademisi sekaligus Dosen FEB UGM Amirullah Setya Hardi berpendapat bahwa momentum perehelatan G20 di Indonesia terutama Yogyakarta ohususnya sudah tepat. Setelah pandemi COVID-19 menghantam berbagai lini kehidupan, ini menjadi momen baik untuk proses recovery.
ADVERTISEMENT
"Presiedensi G20 ini menjadi momentum yang tepat. Ini sudah masa recoveri," kata dia.
Lebih lanjut dia berharap tak hanya berhenti di G20 saja melainkan ada semakin banyak event serupa dimana Yogyakarta bisa menggaet kunjungan serta memberikan dampak besar bagi sektor ekonomi pariwisata.
"Musah-mudahanan probabilitas menerima tamu dan probabilitas sebagai host beberapa event working grup meningkat," harapnya.