Ganjar Pranowo Sebut Ribuan Guru di Indonesia Gajinya Memprihatinkan

Konten Media Partner
26 November 2021 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (tengah), saat mengikuti peringatan Hari Guru Nasional di SLB Negeri Semarang. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (tengah), saat mengikuti peringatan Hari Guru Nasional di SLB Negeri Semarang. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Bupati/Wali Kota se-Jateng memberikan penghargaan pada guru khususnya mereka yang masih honorer. Sebab sampai saat ini, masih banyak guru di Jawa Tengah yang berada di bawah naungan Bupati/Wali Kota belum mendapatkan upah layak.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional di SLB Negeri Semarang, Kamis (25/11). Dalam pidatonya, Ganjar bahkan membandingkan nasib guru dengan nasib buruh yang mendapat perlakuan berbeda.
"Terus terang saya nggregel (sedih). Setiap tahun kita berdebat dan memperjuangkan gaji temen-temen buruh, tapi kita lupa pada ribuan guru di Tanah Air yang gajinya memprihatinkan," katanya.
Untuk guru yang berada di bawah naungan Pemprov Jateng semua sudah mendapat gaji setara UMK. Namun mereka guru honorer SD - SMP yang berada di bawah naungan kabupaten/kota, banyak yang belum mendapatkan haknya secara layak. Maka ia mendorong para bupati dan walikota dan DPRD kabupaten/kota untuk lebih memperhatikan nasib guru honorer.
"Saya harap tahun depan semua sudah bisa dapat gaji setara UMK, tidak ada yang sulit untuk menaikkan gaji para guru honorer di daerah setara UMK, Semua bisa dilakukan, asal ada kemauan yang kuat. Tolong mereka dibayar setara UMK jangan bilang tidak ada. Kalau tidak ada, ya gaji kita (bupati/wali kota) yang dikurangi, jangan mereka guru honorer yang ditunda," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sebab UMK itu lanjut Ganjar sangat kecil untuk penghargaan pada guru. Apalagi, UMK itu hanya upah minimum. Sangat kasihan padahal mereka sudah bekerja 5, 10 bahkan ada yang belasan tahun. Ia berpesan pada seluruh guru di tanah air khususnya di Jawa Tengah tetap menjadi panutan. Sebagai guru, mereka harus bisa digugu lan ditiru oleh seluruh anak didiknya.
"Selamat Hari Guru Nasional. Terimakasih sudah menyiapkan anak-anak kita menjadi generasi emas. Terus berikan pendidikan karakter, ajarkan kasih sayang diantara mereka, jangan ajarkan mereka saling membenci pada sesama," pungkasnya.
Upacara peringatan Hari Guru Nasional sendiri digelar berbeda di Jateng. Jika biasanya peserta upacara memakai seragam PGRI, namun kali ini peserta menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang berpakaian adat Lampung, Padang, Kalimantan, Bali dan lainnya. Ganjar sendiri tampil dengan memakai baju adat makassar. (ari)
ADVERTISEMENT