Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.700 Meter

Konten Media Partner
1 Maret 2021 10:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi. Foto: Ranto Kresek
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi. Foto: Ranto Kresek
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi kembali luncurkan awan panas guguran, Senin (1/3/2021) dini hari sekitat pukul 04.25 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram yang ada di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Awan panas guguran tersebut memiliki amplitudo 45 mm dan durasi 156 detik, jarak luncur 1700 m ke arah Barat Daya
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan pada periode pengamatan Senin (1/3/2021) pukul 00:00-06:00 WIB secara umum cuaca di puncak Gunung Merapi adalah berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 14-23 °C, kelembaban udara 67-82 %, dan tekanan udara 627-707 mmHg.
"Gunung jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 m di atas puncak kawah,"terangnya, Senin (1/3/2021).
Hanik menyebut, BPPTKG mencatat awan panas guguran dengan jarak luncur 1700 m mengarah ke barat daya. Selain itu juga ada guguran lava pijar 17 kali dengan jarak luncur maksimal 1.200 m ke arah barat daya.
Selain Awan Panas Guguran dengan Amplitudo 45 mm dan berdurasi 156 detik, aktivitas kegempaan lain juga terpantau. Di antaranya adalah gempa Guguran sebanyak 61 kali dengan amplitudo 3-25 mm dan berdurasi 11-129 detik.
ADVERTISEMENT
Di samping itu juga ada gempa hembusan sebanyak 5 kali dengan amplitudo 2-8 mm dan berdurasi 11-16 detik. Gempa hybrid/Fase Banyak terjadi 1 kali dengan Amplitudo 7 mm, S-P : 0.4 detik dan berdurasi 9 detik.
"Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III atau siaga,"terangnya.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Selain itu Masyarakat dihimbau agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.
ADVERTISEMENT
"Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi,"tambahnya.(erl)