Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Kilometer pada Kamis Dini Hari

Konten Media Partner
19 Mei 2022 9:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi kembali luncurkan awan panas guguran. Awan panas guguran tersebut terlihat Kamis (19/5/2022) dinihari sekitar pukul 01.59 WIB. Kala itu, puncak Merapi diguyur hujan.
ADVERTISEMENT
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut sepanjang Kamis dinihari hingga pagi, cuaca di puncak Merapi cenderung berawan, mendung bahkan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat.
"Volume curah hujan 20 mm per hari," tutur Kepala BPPTKG, Hanik Humaida.
Hanik menyebut, awan panas guguran tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 42 mm dan durasi 181 detik. Jarak luncur 2.500 m ke arah barat daya. Namun sampai saat ini Merapi statusnya masih Siaga atau level III.
"Sama sejak 5 November 2020 lalu,"tutur Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Kamis.
Menurut Hanik, Gunung jelas dan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah.
Di samping awan panas guguran, juga teramati guguran lava pijar 10 kali jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya. Pihaknya juga masih mencatat aktivitas magmatik lainnya.
ADVERTISEMENT
Aktifitas tersebut adalah kegempaan yang masih sering terjadi. Pihaknya mencatat aktifitas gempa Guguran terjadi sebanyak 39 kali dengan Amplitudo 3-44 mm dan berdurasi 34-150 detik.
Di samping itu juga ada 5 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan Amplitudo 2-3 mm berdurasi 4-6 detik. Dan 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan Amplitudo 40-46 mm dan berdurasi 9-11 detik.
"Aktivitas Gunung Merapi memang masih tinggi,"papar dia.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,"papar dia.
ADVERTISEMENT
Ia menghimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,"tandasnya.