Guru Ngaji yang Diduga Cabul Buka Praktik Pengobatan Alternatif

Konten Media Partner
15 Oktober 2021 9:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pencabulan. Foto: pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pencabulan. Foto: pixabay.
ADVERTISEMENT
Oknum guru ngaji yang diduga lakukan aksi pencabulan di Gunungkidul, G (42) dipulangkan oleh pihak kepolisian. Diduga, guru ngaji itu melakukan aksi pencabulan pada gadis berusia 18 tahun dan 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Riyan Permana mengungkapkan selain guru mengaji dan penjaga sekolah yang berstatus ASN, G ternyata juga membuka praktek pengobatan alternatif. Peserta pengajian sebagian besar memang perempuan.
Karena membuka praktek pengobatan alternatif maka kuat dugaan aksi pencabulan tersebut dilakukan saat pengobatan berlangsung. Hal tersebut juga terungkap berdasarkan penuturan dua orang korban di mana keduanya tengah menjalani pengobatan ketika aksi pencabulan terjadi.
"Kami masih dalami lagi," tandasnya.
Sampai saat ini, pihaknya masih mendalami kasus dugaan pencabulan ini. Pihaknya masih mengumpulkan data dan juga barang bukti untuk memperkuat penanganan kasus dugaan pencabulan tersebut.
Plt Kepala Sekolah SD Mulo Baru, Wiji mengatakan, jika G adalah penjaga sekolah yang telah berstatus ASN. G mulai berstatus ASN di era presiden SBY di mana guru/karyawan honorer K2 berhak diangkat jadi ASN sesuai masa pengabdian tanpa melalui tes terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
G kini menjadi ASN golongan I D karena ijasah yang digunakan saat pengangkatan jadi ASN adalah ijasah SMP. Sebelum kasus ini mencuat, G bersama istri dan anaknya tinggal di salah satu ruangan di SD Mulo Baru.
"Tetapi karena kasus ini, dia sudah tidak kami perkenankan tinggal di SD lagi," tambahnya.
Ia sendiri mengaku sangat sedih karena SD yang diampunya juga menjadi salah satu lokasi pencabulan yang diduga dilakukan oleh oknum penjaga sekolah SD tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui jika sekolah tersebut ada kegiatan.
Wiji mengatakan G adalah guru mengaji yang dilakukan secara berkeliling. Kemungkinan kegiatan yang dilakukan di sekolah karena kebetulan jatah G sebagai tuan rumah pengajian. Bersama istri, G selama ini memang tinggal di sekolah tersebutm
ADVERTISEMENT
"Kami tidak tahu kalau ada kegiatan dari luar sekolah. Wong tidak ada ijin sebelumnya ke kami," ungkap dia.