Ibu Kota Negara Baru Akan Gunakan Energi Terbarukan

Konten Media Partner
30 Agustus 2019 23:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM, Ignasius Jonan saat memberikan kuliah umum dalam peluncuran buku 'Freeport Kembali Ke Pangkuan Ibu Pertiwi' di Universitas Gajah Mada (UGM), Kamis (30/8/2019). Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM, Ignasius Jonan saat memberikan kuliah umum dalam peluncuran buku 'Freeport Kembali Ke Pangkuan Ibu Pertiwi' di Universitas Gajah Mada (UGM), Kamis (30/8/2019). Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan energi di Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur nanti diperkirakan akan mengalami lonjakan dibanding dengan saat ini. Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan untuk memenuhi kebutuhan energi di Ibu Kota Negara yang baru nanti akan menggunakan energi terbarukan (Renewble Energy).
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengungkapkan untuk tahap awal diperkirakan akan terjadi lonjakan kebutuhan energi terutama dari pasokan listrik. Hal ini berkaitan dengan rencana pemindahan total 180.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) ditambah dengan supporternya sehingga mencapai 200.000 orang lebih.
"Diperkirakan nanti akan dibangun 500 ribu hunian baru,"tutur Jonan ketika memberikan kuliah umum dalam peluncuran buku 'Freeport Kembali Ke Pangkuan Ibu Pertiwi' di Universitas Gajah Mada (UGM), Kamis (30/8/2019).
Jonan menambahkan, hunian-hunian baru tersebut nantinya diperkirakan akan membutuhkan sambungan listrik baru. Jonan memastikan jika PLN akan mampu untuk memenuhi hal tersebut mengingat setiap tahunnya mampu memasang sebanyak 1,5 juta sambungan baru setiap tahunnya.
Menurut Jonan, hal yang perlu dipikirkan saat ini adalah sumber energi apa yang akan diterapkan di Ibu Kota Negara yang baru ini. Namun pihaknya memastikan jika akan memprioritaskan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi di Ibu Kota Negara baru ini.
ADVERTISEMENT
"Tetapi ini leadnya ada di Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Kita hanya mensuportnya,"tambah Jonan.
Jonan mengatakan meskipun kawasan Kalimantan Timur kaya akan batu bara dan gas alam. Namun pihaknya akan mengupayakan agar kedua sumber energi tersebut tidak akan diterapkan sebagai sumber energi di Ibu Kota Negara yang baru nanti.
Pihaknya akan berupaya menggunakan energi terbarukan seperti dengan mengambil arus laut atuapun arus sungai besar yang banyak terdapat di wilayah tersebut hingga memanfaatkan sumber sinar matahari. Untuk pemanfaatan batu bara kemungkinan nanti hanya cukup di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sekarang dipasok dari Mulut Tambang.
"Kita akan terapkan energi terbarukan. Hanya saja saat ini masih dalam kajian, kita menunggu instruksi dari Bappenas untuk penentuan sumber energi yang dipakai,"tegasnya. (erl/adn)
ADVERTISEMENT