news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Indeks Literasi Hanya 15,76 persen, 50 Guru Ekonomi se-Yogyakarta Ikuti Pelatihan

Konten Media Partner
13 September 2018 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bhinneka Life bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan literasi keuangan bagi 50 orang guru mata pelajaran ekonomi di kota Yogyakarta. Penyelenggaraan literasi ini juga melibatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonomi (MGMPE) Tingkat SLTA Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sebagai langkah awal kegiatan literasi ini akan dilakukan di lima kota yaitu: Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan Padang.
“Kegiatan literasi bagi guru SLTA adalah sebagai bentuk kepedulian sosial / Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bhinneka Life. Kami juga menyerahkan sumbangan Buku “Mengenal Otoritas Jasa Keuangan & Industri Jasa Keuangan” kepada SMA Negeri 1 Yogyakarta yang menjadi lokasi kegiatan literasi dan kepada seluruh peserta literasi”, kata Lina Bong, Direktur Operasional dan Marketing Bhineka Life, Kamis (13/9/2018).
Selaras dengan semangat Bhinneka Life “Bersatu Dalam Kebaikan”, kami berperan aktif mendukung pembangunan bangsa, terutama generasi masa depan. Kami menyampaikan manfaat mengelola keuangan untuk masa depan yang lebih baik kepada kalangan luas dalam hal ini melalui para guru dan siswa-siswinya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Lina Bong menjelaskan, bahwa Bhinneka Life terus melakukan inisiatif agar masyarakat semak­in mengetahui dan mengerti asuransi, sehingga guru & siswa bisa mempersiapkan serta menyusun rencana keuangan yang lebih baik dalam kehidupannya, yang pada akhirnya membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih baik pula. Meni­ngkatnya kesadaran masyarakat untuk bera­suransi adalah salah satu indik­asi bahwa pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan se­makin membaik.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa hingga tahun 2017, indeks literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 15,76 persen, turun dari survei tahun 2013 yang berada pada angka 17,84 persen. Rendahnya tingkat literasi ini berdampak kepada masih banyaknya penduduk Indonesia yang tidak terlindungi asuransi. Menurut data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dari total penduduk Indonesia sekitar 255 juta jiwa, baru sekitar 7,5 persen masyarakat yang memiliki asuransi.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat mendukung kegiatan literasi yang dilakukan oleh Bhinneka Life. Karena di tengah kompetisi global dan inovasi produk dan jasa keuangan yang berkembang pesat, generasi muda perlu melek perencanaan keuangan. Di sinilah betapa krusial peran guru, sang pahlawan tanpa tanda jasa untuk turut serta memberi pemahaman sejak dini kepada murid-muridnya”, kata Untung Nugroho, Kepala OJK DI Yogyakarta.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta, sebag­ai salah satu pusat perdagangan, Yogyakarta me­miliki potensi perekonomian yang sangat tinggi. Dengan jumlah populasi mencapai sekitar 3.618.084 jiwa, pada 2017 lalu pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta 5,45 %, tumbuh 5,26 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang tumbuh sebesar 5,05 persen.
Laju pertumbuhan eko­nomi yang tinggi ter­sebut diikuti tren tingkat inflasi yang meningkat hampir 1%, termasuk di dalamnya adalah pada sektor pendidikan. Dengan memi­liki literasi keuang­an yang baik, terutama literasi tentang asuransi, kita har­apkan masyarakat Yogyakarta dapat mengelo­la keuangannya dengan bijaksana, sehingga kondisi ekonomi mereka tetap baik dan biaya pendidikan untuk putra-putri mereka tidak ter­ganggu,” ujar Lina Bong. (*/jay)
ADVERTISEMENT