Inggris Kembalikan 75 Naskah Kuno Keraton Yogyakarta

Konten Media Partner
5 Maret 2019 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simposium Internasional Budaya Jawa dan Naskah Keraton Yogyakarta, di Yogyakarta, Selasa (5/3/2019). Foto: ken.
zoom-in-whitePerbesar
Simposium Internasional Budaya Jawa dan Naskah Keraton Yogyakarta, di Yogyakarta, Selasa (5/3/2019). Foto: ken.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan sejarah, Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat kehilangan banyak naskah-naskah kuno saat peristiwa Geger Sepehi 1812. Melalui Mangayubagya 30 Tahun Sri Sultan HB X bertakhta, sebanyak 75 naskah kuno telah dikembalikan melalui digital.
ADVERTISEMENT
Ketua panitia simposium internasional "Budaya Jawa dan Naskah Keraton Yogyakarta", GKR Hayu menuturkan, berbagai naskah yang telah lama tinggal selama 207 tahun di Inggris dikembalikan kepada Kraton dalam bentuk digital.
Putri keempat Raja Yogyakarta ini mengungkapkan bukan perkara mudah untuk mengembalikan naskah-naskah kuno tersebut kembali ke asalnya. Setidaknya butuh waktu tidak kurang dari lima tahun untuk negosiasi.
"Jadi, pembicaraan Ngarso Dalem (Sri Sultan HB X) dengan British Library dimulai sejak 5 tahun lalu, negosiasinga cukup sulit," kata Hayu saat menggelar konferensi pers usai pembukaan simposium internasional di Royal Ambarukmo, Selasa (5/3/2019)
Hayu menjelaskan, pengembalian 75 naskah tersebut merupakan bentuk sponsorship yang akan dikembalikan kepada Kraton dalam bentuk digital.
"Sisanya kita berharap bisa di recover semuanya, kesulitannya naskah-naskah juga ada yang di tangan individual, jadi kita susah juga (negoisasinya)," paparnya.
ADVERTISEMENT
Selain kendala naskah ditangan individual, lanjut Hayu, Inggris juga beralasan jika Kraton Ngayogyakarto tidak mampu menjaga dan memfasilitasi naskah-naskah kuno lainnya jika British Library mengembalikannya.
"Kita berharap semua naskah pulang, tapi argumen mereka apakah kita bisa openi (naskah-naskah saat dikembalikan). Tapi kita menunjukkan, kita dikasih (75 naskah) itu dimanfaatkan dengan somposium dan pameran. Bahwa kita tidak diam saja," paparnya.
Salah satu naskah kuno yang dikembalikan dalam bentuk digital yakni manuskrip tentang 'Teaching of Hamengku Buwono (HB) I'. Naskah-naskah kuno tersebut nantinya akan dipamerkan di Kraton Ngayogyakarta saat puncak peringatan 30 tahun Masehi Sri Sultan HB X Bertakhta pada tanggal 7 Maret 2019. (ken/adn)