Ini Perbedaan Lockdown ala Warga Jogja dengan Luar Negeri

Konten Media Partner
28 Maret 2020 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Padukuhan Pringwulung yang terapkan akses satu portal. Foto: Sandra.
zoom-in-whitePerbesar
Padukuhan Pringwulung yang terapkan akses satu portal. Foto: Sandra.
ADVERTISEMENT
Sejumlah dusun di wilayah Yogyakarta telah memasang plang bertuliskan lockdown sejak beberapa hari terakhir. Warga khawatir bahwa virus corona ini bisa menjangkiti warga dusun sehingga saat ini area keluar dan masuk dusun pun diperketat. Beberapa jalan ke dusun ditutup, namun tetap ada satu jalan yang dibuka. Pemerintah Indonesia sendiri sebetulnya tak mengimbau kepada warga untuk melakukan lockdown. Hal ini berbeda dengan versi lockdown yang diterapkan oleh negara lain di luar Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satu lockdown lokal terjadi di dusun Randu meski menurut laporan belum ada warga yang positif terjangkit COVID-19. Keisia, warga Dusun Randu, Hargobinangun, Pakem, Sleman mengatakan bahwa akses beberapa jalan menuju ke dusun ditutup. Kemudian warga hanya menyisakan satu jalan saja yang bisa dilewati.
"Sekarang semuanya muter. Habis ada penyemprotan (disinfektan) ini ditutup jadi masuknya lewat sebelah selatan," ungkapnya, Kamis (26/3/2020).
Salah satu akses menuju ke Desa Pakembinangun yang ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona. Foto: Birgita.
Tak hanya di dusun itu saja, beberapa dusun lainnya juga menerapkan hal serupa. Salah satunya di daerah Pringwulung. Untuk sementara waktu akses jalan hanya akan ada 1 saja.
“Mohon maaf untuk sementara kepada segenap warga/pengguna jalan portal ditutup demi keamanan bersama terkait dengan COVID-19,” tulisnya dalam pesan berantai yang dikirimkan pada warga sekitar, Jumat (27/3/2020).
ADVERTISEMENT
"Bagi warga yang berkepentingan dengan warga RW 40 dan RW 41, dimohon masuk atau lewat pintu portal sebelah selatan (Jalan Wulung)," lanjutnya.
Tak seperti di dusun di Yogyakarta yang masih memperbolehkan akses keluar dan masuk melalui satu pintu dengan pengawasan ketat, lockdown di luar negeri jauh lebih berbeda. Sebut saja Wuhan, kota di provinsi Hubei, China ini adalah yang pertama kali menerapkan lockdown saat COVID-19 mulai menjangkiti banyak warga.
Jernihnya Kanal Venesia setelahdi lockdown Foto: Reuters
Berkaitan dengan lockdown, Lindsay Wiley, salah satu profesor hukum kesehatan di Washington College of Law dalam wawancara dengan Vox mengatakan bahwa lockdown sendiri bukanlah istilah teknis yang digunakan oleh pejabat kesehatan.
"Ini dapat merujuk pada apa saja dari karantina geografis wajib ke rekomendasi non-wajib untuk tinggal di rumah, penutupan jenis bisnis tertentu, atau melarang acara dan pertemuan," ungkapnya seperti yang dikutip dari Business Insider.
ADVERTISEMENT
Melansir dari The Guardian, Wuhan telah memberlakukan lockdown sejak 23 Januari. Kota tersebut merumahkan lebih dari 11 juta orang. Seluruh perjalanan dari dan menuju ke Wuhan ditutup total. Bahkan akses transportasi dibatasi, hanya petugas atau tim medis saja yang bisa menggunakan kendaraan. Tempat-tempat publik pun ditutup dan sejumlah acara dibatalkan.
Seorang pria berdiri di bawah sinar matahari sore di depan Bank of England di London. Foto: AFP/OLIVAS DANIEL LEAL
"Warga hanya diperbolehkan keluar rumah untuk mendapatkan persediaan pokok atau mencari bantuan medis. Dan siapapun yang keluar rumah harus mengenakan masker," seperti yang dikutip di laman The Guardian pada Sabtu (28/3/2020).
Menyusul kemudian negara Italia memberlakukan lockdown. Italia baru memberlakukan lockdown pada 8 Maret. Negara ini juga meminta warganya agar tetap berdiam diri di rumah. Selain itu mereka juga melarang segala aktivitas berkumpul warga. Beberapa event, bahkan museum maupun tempat umum lainnya harus ditutup lantaran wabah ini.
adv
"Perjalanan hanya diperbolehkan untuk urusan yang sangat mendesak, pekerjaan yang mendesak dan alasan kesehatan. Orang yang mengalami COVID-19 dilarang meninggalkan rumah untuk alasan apapun. Sementara orang yang memiliki demam dan gangguan pernafasan diminta untuk tetap di rumah dan membatasi kontak sosial bahkan dengan dokter sekalipun," tulis laman tersebut.
Adv
Sementara itu negara-negara lain juga ada cukup banyak yang memberlakukan lockdown baik parsial maupun total. Negara tersebut diantaranya Rusia, Afrika Selatan, Colombia, United Kingdom, dan masih banyak negara lainnya.
adv
----
ADVERTISEMENT