Isak Tangis Warnai Kedatangan Bus Siswa SMA di Gunungkidul yang Alami Kecelakaan

Konten Media Partner
7 Juli 2022 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana haru orang tua dan wali murid sambut kedatangan bus yang mengangkut rombongan siswa SMA N 1 Wonosari Gunungkidul yang terlibat kecelakaan, Kamis (7/7/2022). Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana haru orang tua dan wali murid sambut kedatangan bus yang mengangkut rombongan siswa SMA N 1 Wonosari Gunungkidul yang terlibat kecelakaan, Kamis (7/7/2022). Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Tangis siswa dan orang tua pecah ketika bus rombongan SMA N 1 Wonosari Gunungkidul tiba di sekolah tersebut. Para orang tua atau wali murid pelajar siswa kelas 11 SMA N Wonosari terharu karena putera-puteri mereka selamat dari kecelakaan maut yang terjadi di Tol Porong-Sidoarjo, Kamis (7/7/2022) dinihari tadi.
ADVERTISEMENT
Endah, salah satu orang tua siswa yang berada di dalam bus nahas tersebut mengaku sangat terharu karena anaknya selamat meskipun tangan kirinya sedikit terluka terkena serpihan pecahan kaca. Anaknya duduk di baris kedua sebelah kiri dari bus yang mengalami kecelakaan tersebut.
"Alhamdulillah anak saya tidak apa-apa. Dia sangat trauma, mohon jangan diwawancarai dulu," tutur Endah sembari memeluk anak perempuannya tersebut, Kamis.
Usai berhasil menenangkan anaknya, Endah menceritakan jika pukul 02.00 WIB kurang sedikit, ia mendapat telepon dari anaknya. Namun nampaknya nomor yang digunakan bukan nomor anaknya, melainkan nomor telepon milik temannya.
Saat itu, anaknya mengatakan jika baru saja bus yang ia tumpangi mengalami kecelakaan di tol. kecelakaannya cukup parah karena kernet bus tersebut meninggal dunia di lokasi kejadian. Anaknya sempat melihat kernet tersebut sebelum meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Dia sangat trauma karena melihat kondisi kernet sebelum meninggal,"terang dia.
beberapa jam sebelum kecelakaan, anaknya sempat memberikan kabar bahwa mereka dalam posisi berjalan pulang melewati tol. Namun telepon tersebut terhenti karena anaknya ingin tidur terlebih dahulu. Dan sekitar pukul 02.00 WIB kurang sedikit, anaknya kembali menghubunginya dengan menggunakan nomor lain.
Anaknya bercerita bus baru saja kecelakaan dan handphone yang ia bawa hilang dalam kecelakaan tersebut. Dia menelepon sambil menangis karena kecelakaan yang dialami cukup fatal. Melalui sambungan telepon, ia berusaha menenangkan kembali anaknya.
"Saya minta dia tenang karena tidak apa-apa. Saya tidak menelepon gurunya, karena situasi sedang genting,"terang dia.
Bus rombongan study tour SMA N 1 Wonosari Gunungkidul mengalami kecelakaan di tol Porong-Sidoarjo Km 760.200/B Kamis (7/7/2022) dinihari. Bus bernomor polisi AB 7049 BK menghantam truk pengangkut galon air mineral bernomor polisi M 8209 UH.
ADVERTISEMENT
Korban tewas adalah Slamet Widodo (34) warga Dusun Karang Nongko Tandan Klaten Utara Klaten Jawa Tengah. Sementara sopir bus Wardoyo (48) warga Pulung Klaten dan sopir truk Pranton warga Ngetos Nganjuk Jawa timur selamat
"Bus menabrak bagian belakang truk,"ujar Kanit Gakkum Lantas Polresta Sidoarjo AKP Agung Sulistiyono
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari para orangtua dan wali murid menyebutkan jika rombongan kelas 11 SMA Negeri 1 Wonosari ini baru saja pulang dari study tour ke Bali. Mereka menggunakan empat bus sejak berangkat.
Bus tersebut berasal dari sebuah perusahaan otobus di Prambanan. Tiga bus berjalan beriringan karena bus nomor 4 yang mengalami kecelakaan tersebut sudah berjalan terlebih dahulu. Bus tersebut cukup jauh meninggalkan tiga bus lainnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa kali rekannya dari bus lain tmemperingatkan agar bus nomor 4 tersebut berjalan beriringan dan tidak perlu tergesa-gesa. Namun bus nomor 4 tersebut tetap berjalan paling duluan. Hingga akhirnya terjadilah kecelakaan yang mengakibatkan kernet bus meninggal dunia.
"Yang namanya di jalan bus itu kan tidak bisa selalu berjalan beriringan. Kadang ada di depan tetapi kadang ada di belakang. Kebetulan bus yang nomor empat ini posisinya pas di paling depan,"terang salah seorang perwakilan sekolah yang enggan disebutkan namanya.
Ketika media ini hendak mengkonfirmasi ke pihak sekolah, mereka awalnya meminta untuk menunggu. Namun setelah beberapa saat menunggu, pihak sekolah sendiri belum bersedia memberikan keterangan dengan alasan masih syok dan masih menenangkan diri.
ADVERTISEMENT