Jam Kerja Tidak Tentu, Fisik Wartawan Dituntut Selalu Prima

Konten Media Partner
20 Maret 2019 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Scrabble pers. Foto: asa.
zoom-in-whitePerbesar
Scrabble pers. Foto: asa.
ADVERTISEMENT
Memperingati Hari Pers Nasional, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berkolaborasi dengan Universitas AisyiyahYogyakarta (UNISA) menggelar talkshow yang bertema “Darurat Fisik Awak Media”, Rabu (20/3/2019).
ADVERTISEMENT
Wartawan memiliki tuntutan pekerjaan yang tidak mudah, dan kerap kali memiliki pola hidup yang tidak wajar. Pola makan yang kerap kali tidak teratur membuat fisik seorang wartawan berbeda dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.
“Kondisi ini membuat UNISA terpanggil dan tergerak untuk membuat fisik wartawan lebih baik dan sehat,” kata Ketua PWI Yogyakarta, Sihono.
Tak hanya talkshow, PWI dan UNISA juga mengadakan cek kesehatan. Sihono yakin bahwa fisik yang tidak kuat dan kesehatan yang buruk membuat karya jurnalistiknya juga tidak baik.
Dipaparkan pula, bahwa jam kerja wartawan tidak seperti pekerja kantoran. Jam kerja yang tidak jelas dengan stressor yang tinggi membuat wartawan harus bisa menjaga kesehatannya.
“Fisik yang prima menjadi nomor satu selain kemampuan lainnya, intelektualitas dan keberanian,” kata Dekan Fakultas Kesehatan UNISA Yogyakarta, Ali Imron.
ADVERTISEMENT
Ali Imron juga menyebutkan bahwa UNISA ingin memberikan perhatian di bidang kesehatan. Pihaknya berharap, wartawan bisa tetap sehat dan prima dalam menjalankan profesinya.
“Kita tahu bahwa kerja wartawan adalah kerja intelektualitas dan harus didukung dengan fisik yang prima,” katanya. (asa/adn)