Jubir HTI Masuk Daftar Penceramah, UGM Kecolongan

Konten Media Partner
18 Mei 2018 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
UGM merasa kecolongan. Beberapa nama yang kontroversial ternyata masuk dalam daftar nama penceramah di Masjid Kampus UGM selama bulan Ramadan 1439 Hijriyah dalam rangkaian kegiatan Ramadan di Kampus (RDK). Di antaranya juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto, organisasi yang saat ini dilarang di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karenanya Rektorat akhirnya memutuskan mengganti nama-nama penceramah yang dianggap kontroversial. Hal itu dilakukan sebagai komitmen UGM yang mengedepankan nilai-nilai pluralisme dan kebangsaan sesuai jati diri UGM, termasuk dalam kegiatan keagamaan.
"Pimpinan universitas menggariskan agar penceramah yang dihadirkan memiliki pemahaman dan komitmen yang tinggi untuk menjaga harkat dan martabat kemanusiaan serta nilai-nilai berbangsa dan bernegara, demi persatuan, kesejukan dan kedamaian serta merawat kebersamaan. Karenanya setelah muncul respon di masyarakat mengenai beberapa penceramah yang kontroversial, maka rektorat dan panitia RDK mengganti penceramah yang berpotensi menimbulkan polemik di masyarakat," ungkap Rektor UGM, Panut Mulyono di kampus setempat, Jumat (18/5) sore.
Menurut Panut, nama-nama penceramah yang diganti lebih dari satu orang. Penggantian dilakukan setelah melalui koordinasi dengan Badan Pengelola Masjid (BPM) dan takmir Masjid Kampus UGM dan jamaah Sholahudin UGM.
ADVERTISEMENT
Rektor meminta panitia RDK menghadirkan penceramah yang menjadikan masjid tersebut sebagai tempat syiar Islam yang Rahmatan lil Alamin dan kontekstual. Dengan demikian tercipta suasana kampus yang lebih sejuk, harmonis dan nyaman bagi masyarakat.
Panut mengaku tidak tahu detil nama-nama penceramah yang viral di media sosial. Selain Yusanto, sejumlah nama politikus pun masuk dalam daftar penceramah di kampus tersebut seperti Wakil DPR RI Fahri Hamzah, Amien Rais dan lainnya.
"Saya tidak tahu detilnya siapa saja penceramah yang beredar meski ada pengawalan dari wakil rektor bidang pendidikan, pengajaran dan kemahasiswaan. Setelah tahu saya ada yang kontroversial dan berpotensi polemik maka langsung koordinasi Selasa (15/5) sore untuk mengganti," tandasnya.
Untuk mengantisipasi kasus serupa, UGM merancang pedoman kegiatan di Masjid Kampus UGM. Sebab selama ini belum ada aturan atau kisi-kisi kegiatan yang bisa digelar didalam kampus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Mekanisme kerja selama ini belum standar, kami akan mengeluarkan pedoman untuk jadi aturan nantinya," ungkapnya.
Pihak rektorat sesegera mungkin akan merevisi nama-nama penceramah selama Ramadan. Namun pihaknya belum bisa menyebut nama-nama, baik penceramah yang diganti maupun penggantinya.
"Nanti akan kami sampaikan setelah rapat lebih lanjut," jelasnya.(ves)