Kabar Jogja-Jateng: KDRT Meningkat hingga Pohon Berbentuk Ayam

Konten Media Partner
17 Juni 2020 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pohon di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, yang berbentuk seperti ayam. Foto: phj.
zoom-in-whitePerbesar
Pohon di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, yang berbentuk seperti ayam. Foto: phj.
ADVERTISEMENT
Selama pandemi COVID-19, rupanya ada peningkatan mengenai laporan KDRT di Yogyakarta. Hal ini dipicu oleh berbagai faktor salah satunya perekonomian.
ADVERTISEMENT
Sementara itu di Jalan Urip Sumoharjo, Yogyakarta, ada pohon berbentuk ayam yang mencuri perhatian warga. Pohon ini sebenarnya bukan pohon baru, namun banyak warga tak menyadarinya.
Berikut ini kami rangkum berita yang mungkin kemarin Anda lewatkan:
1. KDRT di Yogyakarta Meningkat Selama Pandemi COVID-19
Angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di wilayah DIY selama masa pandemi COVID-19 mengalami peningkatan cukup drastis. Permasalahan ekonomi keluarga yang kian parah dituding menjadi pemicu paling banyak dari KDRT selama Pandemi COVID-19.
Direktur Rifka Annisa Women Crisis Center Yogyakarta, Defirentia One Muharomah, mengungkapkan selama periode Januari - Mei 2020, Rifka Annisa telah mendampingi sebanyak 146 kasus kekerasan terhadap perempuan.
Pada bulan April, ada sebanyak 67 orang mengakses layanan dan pada bulan Mei meningkat 98 orang. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang berkisar 30 hingga 40-an orang yang mengakses layanan.
ADVERTISEMENT
2. Viral Pohon di Jogja Berbentuk Ayam
Pohon yang terletak di jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta belakangan ini tak lepas dari pandangan dan pembicaraan warga. Pasalnya pohon satu ini memiliki bentuk yang tidak biasa yakni berbentuk ayam.
Diketahui pohon kiara tersebut sudah ada sejak lama di tempat itu. Dari jauh, pohon tersebut terlihat berbentuk mirip ayam. Dilihat dari selatan, terlihat satu cabang membentuk kepala dan leher. Satu bagian cabang lainnya membentuk ekor dan di antara dua cabang ada dedaunan yang seolah membentuk sayap dan badan ayam.
3. Simulasi New Normal, Pengelola Objek Wisata Bingung Terima Wisatawan Zona Merah
Selasa (16/6/2020) simulasi penerapan new normal dilakukan di objek wisata Gunungapi Purba Nglanggeran, Kelurahan Nglanggeran, Kepanewon Patuk. Seperti di lokasi lain, pengunjung harus melalui beberapa tahap mulai dari cuci tangan, pengukuran suhu tubuh, jaga jarak, dan protokol lainnya. Ditambah pemerintah membuat wacana akan melakukan pembatasan jumlah pengunjung sebanyak 50 persen dari kapasitas yang ada pada setiap objek wisata.
ADVERTISEMENT
Tim Pemasaran Desa Wisata Nglanggeran, Heru Purwanto mengaku kebingungan terkait dengan pembatasan tersebut. Salah satu kebingungan yang terjadi adalah terkait dengan asal pengunjung apakah dari zona merah atau bukan. Ketika ada pengunjung dari zona merah, maka sampai saat ini belum ada penanganannya.
"Kita masih bingung, SOP-nya belum ada," ujarnya, Selasa (16/6/2020).
4. Pemburu Musang di Magelang Tewas Tertembak Senjata Rekannya
Nasib nahas dialami Widiyanto (38), seorang pemburu musang di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Warga Desa Sewukan, Kecamatan Dukun, ini harus merenggang nyawa saat berburu karena tertembak temannya sendiri sesama pemburu, berinisial SF (29), warga Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.
Kasatreskrim Polres Magelang, AKP Hadi Handoko mengatakan, kronologi kejadian bermula pada Senin (15/6/2020) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, saat keduanya berburu musang di sebuah lokasi yang masuk Kecamatan Srumbung. Keduanya berpencar saat berburu, namun sebelum kejadian pelaku melihat dari jarak kurang lebih 30 meter ada sesuatu yang bergerak di balik semak-semak, tanpa pikir panjang SF melepaskan tembakannya.
ADVERTISEMENT
5. 4 Objek Wisata di Gunungkidul Menuju New Normal
Sejumlah objek wisata di Gunungkidul bersiap untuk menyambut new normal yang rencananya akan diberlakukan di bulan Juli 2020 nanti. Fasilitas demi fasilitas disiapkan untuk memenuhi protokol pencegahan COVID-19.
Setidaknya, ada 4 objek wisata di Gunungkidul yang siap menyambut new normal, yaitu Gunungapi Purba Nglanggeran, Kalisuci, Pantai Baron, dan Pantai Kukup.
Ketua Pelaksana Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Gunungkidul, Immawan Wahyudi, menilai Gunungkidul belum mencapai zona kuning penyebaran virus COVID-19. Kendati demikian untuk sektor pendidikan memang belum bisa dibuka secara keseluruhan.