Kampus Pertanian di Jogja Rencanakan Pengembangan Agroeduwisata

Konten Media Partner
26 Februari 2021 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) saat melakukan koordinasi untuk rancang pengembangan Agroeduwisata. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) saat melakukan koordinasi untuk rancang pengembangan Agroeduwisata. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Salah satu Tridharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian pada masyarakat. Hal ini terwujud baik lewat penelitian maupun program-program lain. Salah satu kampus pertanian di Yogyakarta berupaya untuk menjalani hal tersebut dengan merancang pengembangan Agroeduwisata.
ADVERTISEMENT
“Selama ini UPA Teaching Factory (TEFA) masih dikelola sebatas untuk lahan praktek mahasiswa saja, oleh karena itu kami menggagas untuk mengembangkan TEFA yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Salah satu caranya yaitu dengan menjadikannya sebagai kawasan wisata edukasi berbasis pertanian,” papar Hermawan, Kepala Unit TEFA, Jumat (26/2/2021).
Melalui TEFA, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan kerja sama dengan salah satu mitra DUDI yang bergerak di bidang usaha pengolahan biofarmaka, PT Naturindo Fresh untuk merealisasikan Agoreduwisata ini.
Lokasi pengembangan Agroeduwisata direncanakan akan bertempat di TEFA Sempu dengan tema Biofarmaka atau jejamuan sesuai dengan konsep pengembangan yang telah dirancang sebelumnya.
“Konsep kedepannya TEFA sempu akan menjadi semacam pusat edukasi tanaman biofarmaka mulai dari pengenalan tanaman di taman koleksi sampai dengan produk turunan hasil olahannya,” ujar Geraldo A. Rimartin, selaku Penanggungjawab Pengelolaan TEFA Sempu.
ADVERTISEMENT
Badan PPSDMP Kementerian yang bertugas membawahi penyelenggaraan pendidikan vokasi pertanian terus mendorong Polbangtan dan SMK Pertanian untuk bersinergi dengan DUDI.
Dedi Nursyamsi, Kepala Badan PPSDMP menyatakan bahwa salah satu ciri suksesnya pendidikan vokasi adalah terserapnya Alumni oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut, perlu melibatkan DUDI dari tahap awal hingga akhir pembelajaran.
Hal tersebut selaras dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menyatakan bahwa sistem pembelajaran vokasi harus dikembangkan semirip mungkin dengan DUDI agar tercipta lulusan yang berkualitas dan terkualifikasi.