Kebutuhan SDM Akan Melonjak, Warga Kulon Progo Diberi Pelatihan

Konten Media Partner
14 November 2019 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama saat membuka Training Airlines Office & Ticketing, Kamis (14/11/2019). Foto: erl
zoom-in-whitePerbesar
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama saat membuka Training Airlines Office & Ticketing, Kamis (14/11/2019). Foto: erl
ADVERTISEMENT
Akhir bulan Januari 2019 mendatang, seluruh penerbangan domestik di Bandara International Adisutjipto akan dipindahkan ke bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Sebanyak 156 penerbangan yang semula ada di Bandara International Adisutjipto akan berpindah ke Bandara YIA, padahal saat ini sudah ada 28 penerbangan reguler setiap harinya di YIA.
ADVERTISEMENT
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mengatakan, dengan berpindahnya semua penerbangan tersebut maka organisasi perusahaan di Bandara Internasional Adisutjipto akan disusutkan. Layaknya bandara di Biak, maka Bandara Adisutjipto hanya akan memiliki seorang GM dan 2 Manager. Saat ini, di bawah seorang GM ada sekitar 30 manager yang menjadi operator bandara Adisutjipto.
"Sisanya personil atau karyawan Bandara Adisutjipto akan pindah ke Kulon Progo," tuturnya usai membuka Training Airlines Office & Ticketing, Kamis (14/11/2019).
Kendati personil PT Angkasa Pura I akan dipindah ke Bandara YIA, namun Pandu memastikan tetap akan ada rekruitmen tenaga kerja di Bandara YIA. Sebab, di Bandara YIA bukan hanya Angkasa Pura I yang terlibat tetapi juga pihak lain seperti Ground Handling, tenant-tenant ataupun hotel yang juga akan dibangun di kawasan YIA.
ADVERTISEMENT
Menurut Agus, PT Angkasa Pura I menghimbau kepada warga Kulonprogo dan sekitarnya untuk bersiap-siap menyambut operasional penuh Bandara YIA. Sebab, untuk kebutuhan SDM, pihaknya tetap akan memprioritaskan warga Kulon Progo terutama warga desa terdampak pembangunan Bandara YIA.
"Kami prioritaskan warga setempat. Dengan catatan memenuhi kualifikasi,"tambahnya.
Dan untuk kebutuhan SDM bandara tersebut, PT Angkasa Pura I tak tinggal diam. Karena BUMN ini terus menyelenggarakan berbagai pelatihan kesiapan SDM warga Kulonprogo untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), tujuannya agar kompetensi warga Kulonprogo sesuai yang dibutuhkan.
Seperti Training Airlines Office & Ticketing yang dilaksanakan mulai tanggal 11 sampai dengan tanggal 16 November 2019 di Balai Pemberdayaan Masyarakat Yogyakarta International Airport dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang yang berasal dari Kabupaten Kulon Progo dan sekitarnya. Peserta terpilih melalui tahap seleksi oleh tim dari PT Gapura Angkasa pada tanggal 28 dan 29 Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
"Training ini merupakan kerjasama antara PT. Angkasa Pura l (Persero) dengan PT. Gapura Angkasa, di mana Gapura Learning Center sekaligus akan menjadi instruktur selama pelatihan,"terangnya.
Pandu menambahkan, tujuan pelaksanaan ini adalah untuk memberikan wawasan dan bekal bagi para peserta mengenai peluang kerja yang besar dengan adanya pembangunan YIA di Kulon Progo. Melalui pelatihan ini, para peserta dapat memahami aturan dan prosedur pelayanan penumpang serta dokumen perjalanan yang diperlukan dalam penerbangan.
"Tidak hanya in class, peserta akan melaksanakan on the job training di area kerja PT Gapura Angkasa Yogyakarta Internasional Airport pada tanggal 16 November 2019 untuk melakukan observasi secara langsung. Setelah pelatihan ini peserta akan mendapatkan sertifikat dari PT. Gapura Angkasa,"paparnya.
ADVERTISEMENT
Agus menambahkan, keberadaan bandara YIA telah membantu pemerintah Kabupaten Kulonprogo mengurangi angka pengangguran di wilayah tersebut. Dari data yang ia terima, jumlah pengangguran di Kulonprogo pada tahun 2017 mencapai 3,7 persen, kemudian di tahun 2018 turun menjadi 1,4 persen. Ia berharap dengan beroperasinya YIA secara penuh di 2020 maka angka pengangguran akan terus berkurang.
"Saya berharap yang 1,4 persen ini bisa kita akomodir. Sehingga angka pengangguran jadi zero,"harapnya. (erl)