news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kecepatan Pertumbuhan Kubah Lava Baru Merapi Bertambah

Konten Media Partner
23 Agustus 2018 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kubah lava baru yang berada di puncak Gunung Merapi terus bertambah ukurannya. Berdasarkan pengamatan dari Balai Penelitian Dan Pengembangan Tehnologi Kegunungapian (BPPTKG) Yogyakarta, ukuran kubah lava baru tersebut kini sudah mencapai 18.000 meter kubik.
ADVERTISEMENT
BPPTKG mencatat, kecepatan penambahan volume kubah lava baru tersebut kini telah meningkat. Jika dua hari yang lalu kecepatan pembentukan kubah lava baru tersebut hanya 1.500 meter kubik per hari, namun kini BPPTKG mencatat volume penambahannya telah mencapai 4.600 meter kubik per hari.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, menyatakan ukuran kubah lava yang terbentuk sejak 11 Agustus 2018 ini terus bertambah besar. Oleh karena itu, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya dan mentaati imbauan yang mereka keluarkan selama ini.
"Masyarakat harus tetap waspada dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi setiap saat," ujarnya. Menurut Hanik, munculnya kubah lava menandai fase erupsi magmatik Gunung Merapi dimulai dengan erupsi cenderung bersifat efusif. Namun ia mengatakan pertumbuhan kubah lava masih dalam kategorl rendah. Dan saat ini posisi kubah lava masih stabil. Sepanjang hari Rabu (22/8), BPPTKG mencatat cuaca cerah, berawan, dan mendung terpantau di atas puncak. Angin bertiup lemah ke arah utara, tenggara, dan barat laut. Suhu udara 15-27.6 °C, kelembaban udara 47-83 %, dan tekanan udara 870.4-944.5 mmHg. Kendati demikian, aktivitas kegempaan juga terpantau oleh peralatan yang dimiliki BPPTKG. Gempa guguran tercatat sebanyak 8 kali dengan amplitudo 1.5-3 mm dan durasi 7.5-23.5 detik. Hembusan juga terjadi sebanyak 8 dengan amplitudo 1.5-7.5 mm dan durasi 8.1-33.72 detik. Selain itu juga terjadi 18 kali gempa Low Frekuensi dengan amplitudo: 1-4 mm dan durasi 4.3-13.52 detik. Gempa Hybrid atau Fase Banyak terjadi 7 kali dengan amplitudo 1-6 mm, S-P: 0.75-0.98 detik dan durasi: 7-12.68 detik. Tercatat juga terpantau terjadi gempa Vulkanik Dangkal sebanyak 3 kali dengan amplitudo 17-60 mm dan durasi 10-13.3 detik. Gempa tektonik Lokal juga terjadi sebanyak 3 kali dengan amplitudo 1-1.5 mm, S-P: 0.97-9.98 detik dan durasi 15.6-39.32 detik dan gempa tektonik Jauh sebanyak 9 kali dengan amplitudo 1-3 mm, S-P: 10.51-18.4 detik dan durasi 26.4-173.7 detik. Karenanya, radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk. Sementara penduduk yang berada di Kawasan Rawan Bencana lll untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi. (erl/pro)
ADVERTISEMENT