Keluarga Meninggal karena COVID-19, Anak Kembar di Bantul Kini Jadi Yatim Piatu

Konten Media Partner
24 Juli 2021 10:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemakaman. Foto: TUgu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemakaman. Foto: TUgu Jogja
ADVERTISEMENT
Va (14) dan Vt (14), anak kembar perempuan warga Padukuhan Banyon Baru, Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sewon, Bantul kini menjadi yatim piatu. Kedua orang tuanya, kakak laki-laki serta nenek mereka meninggal dunia karena COVID-19. Kini keduanya tinggal bersama kakeknya.
ADVERTISEMENT
Orang Tua kedua bocah ini, St (64) dan Su (49) meninggal dunia dua pekan lalu. Kemudian dua hari yang lalu yaitu Kamis (22/7/2021), dua bocah ini juga harus kehilangan kakak laki-lakinya yang bernama E (26). Dan Jumat (23/7/2021) kemarin, nenek dari kedua bocah ini, Rs (65) juga meninggal dunia.
"Mereka meninggal dunia juga karena terpapar COVID-19,"ujar Lurah Pendowoharjo, Hilmi Hakimudin ketika dihubungi, Sabtu (24/7/2021)
Dua kembar perempuan yang masih berumur 14 tahun kini menjalani isolasi mandiri karena dinyatakan positif coron bersama dengan kakek mereka.
Tanggal 14 Juli 2021 ayah dari anak kembar ini meninggal dunia di RSUP Sardjito karena sebelumnya kritis. Selang sehari kemudian istinya meninggal dunia di rumah sakit yang sama.
ADVERTISEMENT
Hilmi menuturkan meninggalnya 4 anggota keluarga harga di Banyon tersebut bermula ketika keluarga ini mendatangi sebuah hajatan. Sp, ibu anak kembar menjadi orang yang pertama kali terpapar COVID-19. Petugas langsung melaksanakan trecing dan menyatakan jika 5 anggota keluarga dinyatakan positif COVID-19.
"Tetapi sayangnya keluarga ini enggan diperiksakan ke rumah sakit padahal temen-temen relawan sudah berusaha membujuknya," terangnya
Baru kemudian ketika St kondisinya menurun dan kritis, St bersama istrinya dilarikan ke RSUP Sardjito. Keduanya meninggal dalam 2 hari berurutan di RSUP Sardjito. Mereka dimakamkan di makam Tegaldowo tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Anak pertama pasangan St dan Sp yaitu E juga terpapar COVID-19. E kemudian dirawat di rumah sakit khusus COVID-19 di Bambanglipuro selama beberapa hari. Namun yang bersangkutan ngotot meminta pulang karena ingin menemani kedua adiknya.
"Baru tinggal sehari di rumah, terus Kamis (22/7/2021) kemarin E meninggal dunia," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kedua bocah kembar menjalani isolasi mandiri bersama kakek nenek mereka. Namun Kamis kemarin sang nenek meninggal dunia juga karena COVID-19. Saat ini pihaknya tengah berusaha memberikan pendampinga baik secara psikologis ataupun dari sisi medis kepada dua anak kembar dan kakeknya.