Kembali Luncurkan Awan Panas, BPPTKG: Merapi Punya 2 Kubah Lava

Konten Media Partner
19 April 2021 9:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi yang terlihat dari Jalan Kaliurang. Foto: Sandra/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi yang terlihat dari Jalan Kaliurang. Foto: Sandra/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Minggu (18/4/2021) malam, Gunung Merapi terlihat kembali meluncurkan awan panas guguran. Masih seperti awan panas guguran sebelumnya kali ini tetap mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 1300 m dari puncak Gunung Merapi
ADVERTISEMENT
Pada masa pengamatan pukul 18:00-24:00 WIB, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan cuaca secara umum berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara, timur, barat, dan barat laut.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebut Gunung terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah. Teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1300 m mengarah ke barat daya.
"Teramati juga 15 kali guguran lava pijar pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 m ke arah barat daya," ujar Hanik, Senin (19/4/2021).
Hanik menjelaskan Awan Panas Guguran yang terjadi Minggu malam tersebut memiliki amplitudo 23 mm dan berdurasi 114 detik. Di samping itu juga terjadi 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm dan berdurasi 7-105 detik.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga mencatat 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-13 mm selama 10-16 detik. Minggu malam juga terjadi 9 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-21 mm, S-P : 0.4-0.6 detik berdurasi 5-7 detik serta 2 gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 40-55 mm dan berdurasi 11-21 detik.
Hanik menambahkan saat ini volume kubah lava yang berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi diperkirakan telah mencapai 1.681.000 meter kubik. Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 14 April terhadap tanggal 8 April 2021 menunjukkan volume kubah tengah sebesar 1.681.000 meter kubik.
la menjelaskan, volume kubah lava di tengah kawah puncak Gunung Merapi lebih besar jika dibandingkan dengan volume kubah lava di sisi barat daya gunung yang mencapai 1.024.800 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.200 meter kubik per hari.
ADVERTISEMENT
"Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh,"terangnya.
Kubah lava pertama berada di sisi barat daya Merapi, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997. Kubah lava kedua terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021 berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi.
Hanik menjelaskan bahwa sepanjang pengamatan 9 sampai 15 April 2021, Merapi enam kali melontarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya dan 119 kali meluncurkan guguran lava dengan estimasi jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya dan 7 kali ke arah tenggara.
Menurur Hanik, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
ADVERTISEMENT
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Selain itu, masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
"Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi,"ujarnya.(erl)