Kemendes PDTT: 2 Provinsi Lahir dari Transmigrasi

Konten Media Partner
25 September 2018 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kementrian Desa dan Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus menggenjot pelaksanaan transmigrasi di tanah air. Pelaksanaan transmigrasi yang ada saat ini sudah mulai bergeser dari hanya sekedar pemerataan jumlah penduduk, namun telah berubah menjadi upaya untuk menciptakan kawasan pemukiman baru.
ADVERTISEMENT
Penciptaan kawasan pemukiman baru tersebut diharapkan akan meningkatkan kualitasi kesejahteraan masyarakat dan juga pertumbuhan ekonomi setempat. Sebagaimana diketahui bersama, program transmigrasi tersebut telah mencatatkan suatu hasil yang luar biasa di antaranya adalah menjadi triger bagi munculnya perkotaan atau pemukiman-pemukiman baru.
Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi menyebutkan, dalam catatan Kemendes PDTT, ada dua propinsi yang lahir dari transmigrasi. Selain itu, 385 kecamatan transmigrasi dan ada 1.183 desa yang juga lahir dari program transmigrasi. Sedangkan untuk kabupaten yang lahir berasal dari komunitas transmigrasi ada 43 buah.
"Itu membuktikan jika program transmigrasi berperan sangat signifikan bagi wilayah yang menjadi tujuan transmigrasi," tuturnya saat melepas transmigran DIY ke Kalimantan Utara, Selasa (25/9) di kompleks Kepatihan.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan, program transmigrasi yang saat ini Kemendes PDTT lakukan adalah transmigrasi komunitas. Yaitu program transmigrasi yang mensinergikan antara komunitas yang memang berbeda kultur, suku dan latar belakang. Dalam hal ini ada yang disebut transmigrasi lokal dan transmigrasi pendatang.
Dengan program transmigrasi ini diharapkan proses percampuran perbedaan kultur, budaya suku dan latar belakang ini akan semakin melekatkan persatuan dan kesatuan nasional Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan di negara ini. Sehingga ia berharap kepada peserta tnrasmigran untuk bisa cepat bergaul dengan masyarakat setempat.
Pihaknya berusaha ingin memberikan dukungan maksimal agar pencampuran para transmigran dengan penduduk lokal. Sheingga ia berharap kepada transmigran untuk cepat melakukan penyesuaian dengan penduduk asli di manapun lokasi transmigrasi berada. Salah satu percepatan tersebut adalah dengan pemberangkatan memakai pesawat terbang.
ADVERTISEMENT
"Ini baru pertama kali kita laksanakan, pemberangkatan dengan pesawat terbang,"tambahnya.
Sebelumnya para transmigran yang berangkat ke daerah tujuan transmigrasi selalu menggunakan kapal laut. Karena dengan kapal laut maka para tansmigran baru akan sampai ke lokasi selama 4 hari lebih.
Hal ini tentu akan membuat lebih lama lagi proses penyesuaian diri dari para transmigran tersebut.
Ketua DPRD DIY, Yoeke Indra Agung mengatakan, selain terus memberangkatkan para transmigrans, ia berharap agar pemerintah DIY secara rutin melakukan kunjungan ke daerah transmigrans. Minimal setahun sekali pemerintah DIY harus melakukan pengecekan di lokasi transmigrasi apakah ada permasalahan atau tidak.
"Saya yakin, transmigrans akan maju dalam bidang perekonomian. Tetapi biasanya yang mejadi perhatian khusus adalah proses membaurnya transmigran dengan penduduk lokal. Karena seringkali hubungan antara pendatang dengan warga setempat tidak harmonis,"tegasnya. (erl/fra)
ADVERTISEMENT