Kemendikbud Siapkan Kelas Darurat untuk Korban Gempa dan Tsunami di Sulteng

Konten Media Partner
3 Oktober 2018 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, saat diwawancarai oleh wartawan. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, saat diwawancarai oleh wartawan. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pasca gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng) dan sekitaranya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat ini memprioritaskan penyediaan kelas-kelas darurat bagi siswa-siswi dan para guru. Hal itu untuk mengantisipasi dari ribuan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. Dari data sementara, ada 2.736 satuan pendidikan mulai dari Paud sampai SMA yang terkena dampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. 
ADVERTISEMENT
"Karena itu kelas-kelas darurat dalam bentuk tenda akan kita utamakan. Kelas darurat dari Kemendikbud sudah dengan standar UNICEF," kata Muhadjir usai membuka pameran Ekspo Fiksi di Sahid J-Walk Mall Sleman, Rabu (03/10/2018).
Muhadjir mengungkapkan, selain kelas darurat, pihaknya pula akan segera memberikan bantuan peralatan sekolah yang dibutuhkan para siswa-siswi yang terdampak untuk keberlangsungan proses belajar mengajar menggunakan kelas darurat tersebut.
"Dan bantuan peralatan sekolah, terus para guru akan kita kumpulkan dan kita beri motivasi agar segera kembali mengajar," jelas Muhadjir.
Muhadjir berencana akan melakukan pengecekan langsung di lokasi terdampak. Dalam kunjungannya nanti, Ia akan memeriksa secara langsung tingkat kerusakan sekolah-sekolah tersebut. Setelah diperiksa nantinya akan dilakukan tindak lanjut penanganan.
"Kita akan cek tingkat kerusakannya, kemudian kita prioritaskan untuk belajar mengajar harus segera dimulai," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, kelas darurat tersebut akan direalisasikan secepat mungkin untuk mengantisipasi proses belajar mengajar agar segera terlaksana. 
"Secepatnya kalau kelas darurat, semestinya walaupun ada gempa harus tetap berjalan tapi kondisinya ini kan darurat. Jangan sampai anak-anak tertinggal mata pelajaran," paparnya.
(Nadhir Attamimi/fra)