news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemensos Terjunkan Tim Khusus untuk Bantu Korban Banjir NTT

Konten Media Partner
20 April 2021 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim LDP Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung, Jawa Tengah membantu korban banjir bandang di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tim LDP Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung, Jawa Tengah membantu korban banjir bandang di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Kementerian Sosial RI, melalui Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung menurunkan tim khusus Layanan Dukungan Psikososial (LDP) ke lokasi bencana banjir bandang di Pronvisi Nusa Tenggara Timur. Keberangkatan tim sesuai dengan arahan Menteri Sosial, Tri Rismaharini bahwa Balai Besar/Balai/Loka harus melaksanakan layanan sampai tuntas, jadi tidak hanya bantuan materi tapi juga Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung, Juena Sitepu, mengatakan, Tim Balai Besar Disabilitas Kartini berhasil menjangkau dua desa di Kabupaten Alor, yakni Desa Mainang dan Desa Maliepea, pada Rabu 15 April 2021. Desa tersebut terletak di dua Kecamatan Alor Selatan dan Kecamatan Alor Tengah Utara, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari ibu kota kabupaten. Perlu perjuangan untuk dapat masuk ke sanaz sebab sebelumnya, akses masuk ke daerah itu terputus total.
"Tim yang terdiri atas psikolog, pekerja sosial, perawat, penyuluh sosial dan pejabat struktural tersebut langsung mendatangi warga yang terdampak bencana. Tiba di lokasi tim langsung melakukan pendampingan kepada korban bencana. Kami berupaya memulihkan trauma warga atas bencana yang terjadi beberapa waktu lalu," katanya, Senin (19/4/2021).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, Desa Maliepea, termasuk daerah yang terdampak sangat parah akibat terjangan banjir bandang dan tanah longsor. Tujuh warga dilaporkan tewas di daerah itu. Maka masyarakat butuh pendampingan psikososial agar tidak mengalami trauma berkepanjangan akibat bencana ini.
"Layanan psikososial yang diberikan berupa terapi peer support (dukungan teman sebaya), terapi musik, pelayanan konseling dan psikoedukasi untuk penguatan psikologis bagi penyintas. Kami berharap Tim Kartini dapat memberikan rasa simpati, empati menambah semangat dan gairah mereka untuk beraktivitas kembali pascabencana. Kami berharap mereka tidak larut atas kondisi yang terjadi dan segera bangkit untuk menatap hidup yang lebih baik ke depan,"katanya.
Selain layanan psikososial, tim LDP Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung memberikan edukasi protokoler kesehatan juga berbagi ratusan masker untuk mencegah penyebaran virus Covid19. Lalu membagikan bantuan bahan kebersihan diri dan makanan penambah daya tahan tubuh. Menurut Juena, pihaknya menyalurkan bantuan dalam hal mengantisipasi penyebaran virus Covid19, alasannya, ratusan warga korban bencana di dua desa tersebut kesulitan dalam mendapatkan pasokan masker.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, tim LDP juga memberikan edukasi pertolongan pertama psikologis untuk relawan. Salah seorang relawan dari Forum Anak Alor (FAA), Matoneng Oisana (27), menyatakan baru kali ini mendapatkan edukasi trauma healing pascabencana.
"Edukasi ini sangat berarti karena bisa membantu warga khususnya anak-anak untuk melupakan kejadian yang merek saksikan dengan mata kepala sendiri," ujar Matoneng.
Adapun Kepala Desa Welai Selatan Mainang, Kristofel manilehi (51), menyatakan bersyukur atas kedatangan tim LDP Balai Kartini Temanggung. Menurut dia, warga sangat antusias mengikuti trauma healing yang diberikan.
"Kami memang sangat trauma karena secara langsung mengalami peristiwa itu dan bekasnya masih terlihat sampai sekarang. Saya berharap, dengan trauma healing, warga terdampak bencana kembali optimistis untuk memperbaiki kondisi psikologis sehingga bisa beraktivitas dengan normal kembali,"katanya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Alor disebutkan sedikitnya 27 orang meninggal dalam pertisitwa itu. Adapaun korban yang belum ditemukan berjumlah 16 orang dan korban luka sebanyak 25 orang. Korban luka sebanyak 25 orang di daerah Lipang, adapun di Desa Mailepea, sebanyak tujuh meninggal, tujuh rumah rusak dan empat warga masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.(ari)