Kementan Gandeng TNI Gaungkan Gerakan Tani Pro Organik

Konten Media Partner
16 Maret 2023 15:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementan berikan bantuan KUR pada petani. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kementan berikan bantuan KUR pada petani. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Ketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik menjadi salah satu kunci peningkatan produktivitas hasil pertanian di Indonesia. Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya rilis berbagai program guna meningkatkan hal itu.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah dengan Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Tahun 2023 dengan tema Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) dan Bimtek Sinergitas TNI - AD dengan Kementerian Pertanian. Kegiatan ini juga jadi upaya wujudkan ketahanan pangan nasional.
"Sampai saat ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk organik sangat sulit dan mahal karena beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negara lain," kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, dalam keterangan, Kamis (16/3/2023).
Rusia dan Ukraina menjadi 2 tempat produksi pupuk yang cukup produktif. Karena saat ini kedua negara sedang berperang, Kementan mendorong para petani menggunakan pupuk organik dan hayati secara mandiri dan masif.
"Gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang," tutur Syahrul.
ADVERTISEMENT
Harapannya gerakan ini bisa menjaga kebutuhan pangan dan meningkatkan perekonomian di Indonesia. Pada kesempan yang sama, Mentan juga menyampaikan bahwa keterlibatkan Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin di sektor pertanian akan menjadi energi baru dalam mengakselerasi pertanian yang lebih baik.
"Saya menaruh sekali harapan bahwa inilah implementasi dari kerja sama TNI Kementan secara nasional yang secara konkret langkahnya diambil oleh Bapak Pangdam XIV Hasanuddin," kata Mentan Syahrul.
Mayor Jenderal atau Mayjen TNI, Totok Imam Santoso mengapresiasi Kementan yang telah yang telah memberikan peluang kepada Bintara Pembina Desa (Babinsa) sebagai pelaku di sektor pertanian.
"Sudah ada arahan dari pimpinan saya dari Panglimana TNI dan Bapak Kasad bahwa keberadaan TNI-AD harus bisa membantu pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat dalam menghadapi masalah," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, pihaknya akan membangun 1.020 titik demplot pembuatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah, dan pestisida alami.
"Ini akan menjadi tempat pembelajaran petani dalam mengembangkan sistem produksi pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami, sehingga dapat mengimplementasikan dan menerapkannya secara mandiri di lahan usaha taninya," tutur dia.
Sebelumnya sebanyak 1,8 juta orang mengikuti pelatihan dan penyuluhan ini. Sejak tahun 2020, BPPSDMP telah melatih petani dan penyuluh secara hybrid melalui berbagai program lainnya, yakni Mentan Sapa Petani dan Penyuluh Pertanian (MSPP), Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras), Bertani on Cloud (BoC), dan Milenial Agriculture Forum (MAF).
Hasil pelatihan sejak 2020 sudah dapat dirasakan oleh petani, yaitu sebanyak 546.469 orang Petani Milenial yang dibina Kementan, yang mengakses KUR sebanyak 140.158 orang dengan jumlah akad senilai Rp. 6.570.382.877.462.
ADVERTISEMENT