news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kenalkan Batik, Gusti Prabu: Tiap Daerah Miliki Laboratorium Batik

Konten Media Partner
20 November 2019 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GBPH Prabukusumo saat berbicara dalam forum Motif Batik dan Peragaan Batik Nusantara yang digelar Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta di Kantor BBKB Yogyakarta, Rabu (20/11/2019). Foto: atx.
zoom-in-whitePerbesar
GBPH Prabukusumo saat berbicara dalam forum Motif Batik dan Peragaan Batik Nusantara yang digelar Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta di Kantor BBKB Yogyakarta, Rabu (20/11/2019). Foto: atx.
ADVERTISEMENT
Ketua I Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad Yogyakarta, GBPH Prabukusumo, menyatakan pihaknya saat ini tengah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar tiap daerah bisa didirikan laboratorium batik atau kain khas daerah yang menjadi kearifan lokal. Usulan itu telah ia sampaikan melalui Kementerian Perindustrian.
ADVERTISEMENT
"Jadi di setiap institusi tidak perlu (laboratorium batik) berdiri. Cukup satu saja. Misalnya, ada anak anak sekolah mau belajar batik, ya cukup ke sana saja. Kami usulkan mungkin DIY bisa jadi proyek percontohan dulu," kata GBPH Prabukusumo saat berbicara dalam forum Motif Batik dan Peragaan Batik Nusantara yang digelar Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta di Kantor BBKB Yogyakarta, Rabu (20/11/2019).
Prabu menuturkan upaya untuk mengenalkan dan membumikan batik tak boleh berhenti dengan pameran saja namun dengan berbagai kegiatan mulai dari penelitian dan pengembangan. Khususnya inovasi dan motif motif yang menyesuaikan jaman tanpa meninggalkan kekhasan batik batik lokal.
Pihaknya pun mendukung yang selama ini dilakukan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta yang kontinyu menggelar kegiatan mengenalkan batik dalam berbagai cara. Seperti lewat fourm, talkshow, hingga peragaan busana yang melibatkan berbagai pelaku bidang batik.
ADVERTISEMENT
“Sebab, melalui kegiatan ini dapat mengenalkan batik kepada setiap generasi,” ujar Prabu.
Kepala BBKB, Titik Purwati Widowati mengatakan masfnya kegiatan yang dilakukan pihaknya memiliki misi mengusung batik agar bisa terus bertahan di tengah masifnya perkembangan jaman dan teknologi.
"Batik sudah menjadi identitas warga Indonesia, karena batik ini adalah warisan dari leluhur yang harus dilestarikan. Jangan sampai batik ini diklaim bangsa lain. Saat ini bukan waktunya lagi perlu mengenali batik, tapi menumbuhkan kecintaan pada batik," ujar Titik.
Dalam usaha menumbuhkembangkan wirausaha kerajinan dan batik di Yogyakarta, BBKB Yogyakarta juga melaksanakan kegiatan Inkubasi teknologi indutri kerajinan dan batik bertajuk 'Innovating Jogja'.
Innovating Jogja tahun 2019 ini merupakan kegiatan kali ketiga setelah sukses dilaksanakan pada tahun 2016 dan 2018 yang lalu.
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu melibatkan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta sebagai pelaksana kegiatan.
Dalam acara itu, sambutan dan tepuk tangan meriah dari para penonton diberikan kepada para model yang berjalan bak di atas catwalk, bahkan yel-yel pun disuarakan para penonton saat para model tampil.
Model - model yang tampil adalah perwakilan dari pegawai BBKB dan anggota PBBI Sekar Jagad.
Untuk terus menggelorakan gerakan cinta batik, BBKB menggandeng Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad juga menyelenggarakan acara bincang - bincang motif batik dan peragaan Batik Nusantara.
"Kegiatan ini diharapkan bisa membuat batik Nusantara semakin dikenal oleh masyarakat," kata Titik. (atx)