Ketua KPPS di Sragen Diduga Ancam Warga yang Berbeda Pilihan Caleg

Konten Media Partner
20 April 2019 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Depresi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Depresi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak mengimbau masyarakat untuk tidak terpecah belah walaupun memiliki perbedaan pilihan dalam Pemilu 2019. Sayangnya, pesan ini sepertinya tidak benar-benar sampai ke sejumlah pihak. Bagaimana tidak, seorang wanita di Sragen, Jawa Tengah, diancam dikucilkan dari lingkungannya lantaran beda pilihan.
ADVERTISEMENT
Wanita ini berinisial MK (45), warga Desa Glonggong, Gondang, Sragen. MK berani menyampaikan keresahannya ini pada Panwascam setempat setelah mendapatkan ancaman. Hal yang mengagetkan, pengancam ternyata adalah Ketua KPPS setempat, yang berinisial WT.
Ancaman disampaikan oleh WT yang ternyata juga adalah seorang PNS, pada MK satu hari sebelum Pemilu 2019 dilangsungkan. Merasa tidak nyaman dengan ancaman itu, MK lantas melaporkannya pada Panwascam saat Pemilu 2019 berlangsung, Rabu (17/4). Kesibukan proses pemungutan suara membuat kasus ini baru diproses beberapa hari terakhir.
Dari laporan yang disampaikan MK, rupanya tak hanya MK yang diancam oleh Ketua KPPS itu. Ada sejumlah warga lain yang juga diancam. Namun, yang berani bersuara baru MK. Diduga, Ketua KPPS tersebut memihak pada salah satu caleg di Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
“Ancamannya kalau ada hajatan dia diboikot warga dan karang taruna. Tapi ini baru pengakuan sepihak dari pelapor (MK)” kata Ketua Panwascam Kecataman Gondang, Tri Asih, Jumat (19/4).
Pihaknya belum bisa meminta keterangan pada WT yang dalam kasus ini jadi pihak terlapor. Hal ini dikarenakan saat MK melaporkan kejadian tersebut, proses pemungutan suara masih berlangsung. Sehingga, tidak memungkinkan untuk memanggil WT yang saat itu menjadi Ketua KPPS.
“Rencananya Senin besok (22 April 2019) akan dinaikkan ke Bawaslu Kabupaten. Ini indikasinya sudah tindak pidana Pemilu. Kewenangan di Bawaslu Kabupaten,” katanya. (lvt/adn)