Kiai NU Sleman Dukung Kustini Sri Purnomo-Danang Maharsa di Pilkada 2020

Konten Media Partner
4 November 2020 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa ketika menghadiri Deklarasi Jaringan Kiai Tahlil (JKT) Sleman Timur, Rabu (4/11/2020). Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa ketika menghadiri Deklarasi Jaringan Kiai Tahlil (JKT) Sleman Timur, Rabu (4/11/2020). Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Kampanye untuk Pilkada Sleman 2020 masih gencar dilakukan. Hal ini juga dilakukan oleh Kustini Sri Purnomo untuk meyakinkan masyarakat akan kualitasnya. Berbagai dukungan terus mengalir untuk Paslon Pilkada Sleman 2020 nomor 3 ini.
ADVERTISEMENT
Kali ini dukungan datang dari puluhan kiai dan ulama Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Sleman Timur. Dukungan ini sekaligus untuk mematahkan klaim NU yang telah mendukung salah satu paslon dan diikatkan pada salah satu partai politik.
"Kami dari JKT ingin NU lebih besar dan sakral di atas partai politik, karena khithah NU tidak untuk berpolitik," ungkap Penasehat Jaringan Kiai Tahlil, K.H Abdulloh Khadziq Fauzan, Rabu (4/11/2020) saat Deklarasi Jaringan Kiai Tahlil (JKT) Sleman Timur.
Sejumlah kiai dan ulama lain yang tergabung dalam JKT Sleman Timur dari 8 Kapanewon mulai dari Depok, Pakem, Ngaglik, Berbah, Kalasan, Prambanan, Ngemplak, Cangkringan hadir memberikan dukungan.
Ia menuturkan bahwa dalam butir-butir Khithah NU 1926 yang menyebutkan bahwa NU bukan lah partai politik dan tidak digunakan untuk berpolitik praktis. Selain itu ia juga tidak sependapat jika NU dikaitkan dengan salah satu partai politik dan sering digunakan untuk mengklaim dukungan.
ADVERTISEMENT
Warga NU tergabung dalam seluruh partai politik yang ada di Indonesia. Hal itu menjadi tanda bahwa NU menjaga jarak yang sama dengan seluruh partai politik dalam berdemokrasi.
"JKT menjawab dengan nyata bahwa NU tidak ingin menjadi anak tiri, dengan mengakomodir kepentingan semua kader yang ada di mana. Karena itu kita sepakat berjuang dan mendukung Kustini-Danang yang mengakomodir pembangunan ke depan, yakni meningkatkan hibah organisasi, tali asih Rohis, bantuan pembangunan pondok perizinan bangunan rumah ibadah," tandasnya.
Senada dengan Kiai Khadziq, Ketua Jaringan Kiai Tahlil, Maktuf Salafi mengatakan bahwa JKT akan menjaring aspirasi dari warga NU di Kabupaten Sleman. Aspirasi ini bertujuan untuk membantu mengembangkan Sleman yang tidak hanya sekedar maju pembangunannya, namun juga damai karena akhlak masyarakatnya yang baik.
Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa berfoto bersama Kiai NU dari Sleman, Rabu (4/11/2020). Foto: Istimewa.
"Kustini Sri Purnomo dan Danang Maharsa, keduanya adalah pemimpin yang insyallah amanah dan saat berdiskusi dengan keduanya banyak yang selaras dan nyambung untuk sareng-sareng membangun Sleman," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Kustini Sri Purnomo menyambut baik dukungan dari masyarakat Nahdlatul Ulama di Kabupaten Sleman. Sesuai dengan semangatnya membangun Sleman sebagai "Rumah Bersama" yang menjadi tempat bagi semua golongan dan kelompok.
"Bertambahnya dukungan ini kami tambah semangat dan harapannya kita semua bisa "Sesarengan Mbangun Sleman" yang lebih baik dan sejatera rakyatnya. Semoga kepemimpinan kami ke depan bisa membawa kemaslahatan untuk semuanya," imbuhnya.
Kustini Sri Purnomo juga memastikan kemajuan pondok pesantren dan kegiatan keagamaan di Kabupaten Sleman sudah masuk dalam program yang diusungnya bersama Danang Maharsa.
"Kedepan kesejahteraan petugas yang berdedikasi mengelola tempat ibadah akan kami perhatikan. Selain itu, akan ada bantuan peralatan bagi rumah ibadah. Dan untuk pondok pesantren nanti kita bersama-bersama saling bantu untuk menumbuhkan calon-calon pemimpin masa depan," pungkasnya
ADVERTISEMENT