Klaster Hajatan di Kulon Progo, 28 Orang Positif COVID-19
PerbesarADVERTISEMENT
Klaster hajatan di Kulon Progo terus bertambah. Wakil Bupati Kulon Progo bahkan masuk dalam klaster tersebut usai dinyatakan positif corona. Upaya tracing juga terus dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan setempat.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan setelah melakukan penelusuran terhadap kontak para penderita, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo mencatat ada penambahan 8 kasus. Secara keseluruhan pihaknya mencatat total menjadi 28 orang.
"Dua dari 28 orang yang dinyatakan positif tersebut berasal dari luar Kulonprogo," kata Baning Rabu (2/2/2022).
Gugus tugas nampaknya harus bekerja keras. Mereka masih terus melakukan penelusuran terhadap warga yang melakukan tracing kepada yang melakukan kontak erat dengan kasus positif agar nanti segera dapat ditangani dengan baik.
Hari ini, Rabu, Baning mengungkapkan setidaknya ada 20 yang menjalani tes PCR dan hasilnya diharapkan besok sudah keluar. Dan besok hari Kamis (3/2/2022) pihaknya akan melakukan tes PCR kepada 46 yang melakukan kontak erat.
ADVERTISEMENT
"46 orang ini melakukan kontak erat di salah satu sekolah di Wates,” ujarnya.
Baning mengatakan, salah satu yang terkonirmasi positif dari Klaster ini adalah Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana. Wabup berada di ring tiga yang melakukan kontak dengan salah satu pejabat yang yang tertular dari anak buahnya.
Kebetulan ini juga berasal dari klaster mantenan. Dan untuk menentukan Omicron atau bukan, pihaknya masih harus menunggu hasil uji laboratorium. Sampai saat belum ada sampel yang memenuhi krteria RTGS untuk ditelirik BBTKLPP.
"Mudah-mudahan tidak ada yang positif Omicron," katanya.
Dengan kejadian ini, Baning minta masyarakat untuk lebih waspada dan Covid-19 masih ada dan menular. Masyarakat diminta untuk hati-hati, khususnya yang memiliki komorbid.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan hari ini ada penambahan 11 kasus sehingga total ada 21.858. Sedangkan kasus aktif ada 45, dua di antaranya dirawat di rumah sakit. Pihaknya tetap menyiagakan dua rumah sakit pemerintah dan shleter desa untuk mengantisipasi gelombang ketiga.