Laga PS Tira vs PSIM Ricuh, Fasilitas Pertandingan Dirusak Penonton

Konten Media Partner
11 Desember 2018 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laga PS Tira vs PSIM berakhir ricuh di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (11/12/2018) (Foto: atx)
zoom-in-whitePerbesar
Laga PS Tira vs PSIM berakhir ricuh di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (11/12/2018) (Foto: atx)
ADVERTISEMENT
Laga lanjutan Piala Indonesia babak 64 besar yang mempertemukan PS Tira dan PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, berakhir ricuh, Selasa (11/12). Laga yang dipenuhi ribuan suporter PSIM Yogya itu pun akhirnya dihentikan dengan posisi keunggulan sementara PS Tira 2-0 yang dicetak Herwin Tri Saputra menit 52 dan Pandi Ahmad Lestaluhu menit 73.
ADVERTISEMENT
Kericuhan ini terjadi ketika 10 menit jelang pertandingan berakhir. Belum diketahui pasti penyebab ricuh itu, namun para pendukung PSIM yang berada di tribun timur dan utara tampak melompati pagar dan merangsek masuk ke lapangan. 
Pantauan di lapangan, para pendukung PSIM awalnya memprotes keputusan wasit Maulana Nugraha yang mengesahkan gol Pandu Lestaluhu bagi PS Tira karena dianggap offside.
Protes pertama diwarnai pelemparan botol air mineral oleh penonton ke lapangan. Kemudian para pendukung PSIM tampak protes kembali ketika ada keputusan wasit yang dianggap menguntungkan PS Tira, yakni ketika pemain PS Tira dianggap melakukan handsball di area kotak pinalti.
Usai protes kedua itu, dari tribun utara dan timur penonton mulai turun ke lapangan berusaha mengejar wasit. Mereka juga mengejar dan berusaha menyerang pemain PS Tira. Kalah jumlah, para pemain dan official PS Tira pun tampak kocar kacir bertahan sebisanya. Aksi saling kejar, pukul, dan tendang terus terjadi di lapangan. 
Laga PS Tira vs PSIM berakhir ricuh di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (11/12/2018) (Foto: atx)
zoom-in-whitePerbesar
Laga PS Tira vs PSIM berakhir ricuh di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (11/12/2018) (Foto: atx)
Sementara itu, sejumlah penonton lain ada yang melakukan perusakan ke berbagai fasiltas seperti e-board dan terus melempari bom asap ke arah lapangan serta petugas yang kalah jumlah. Ada pula yang berusaha mengejar wasit ke dalam ruang ganti pemain namun dicegah sejumlah tentara.
ADVERTISEMENT
Tampak beberapa suporter berjatuhan dan bergeletakan di lapangan saat aksi saling pukul itu. Mobil ambulans pun membawa dua orang suporter PSIM keluar lapangan. 
Pengawas pertandingan, Suprihatin, menyatakan pertandingan harus dihentikan karena perangkat pertandingan seperti papan skor, papan iklan, dan gawang mengalami kerusakan parah.
"Kami harus hentikan pertandingan karena sudah tidak memungkinkan lagi, pertandingan dinyatakan dengan kemenangan PS Tira 2-0," ujar Suprihatin.
Pelatih PSIM, Bonna Elisa Simanjuntak, menyatakan sebenarnya pertandingan berjalan menarik.
"Tapi memang ada beberapa keputusan wasit yang sepertinya berat sebelah," ujar Bonna. Bonna menuturkan jika gol kedua PS Tira oleh Pandu Lestaluhu tampak offside dari kesaksian pemain PSIM juga. 
"Kebetulan saat gol kedua terjadi pemain kami ada di belakang wasit, tampak offside," ujar Bonna.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ujar Bonna dari bench pemain juga tampak usai gol kedua ada pemain PS Tira handsball di area kotak penalti yang seharusnya menghasilkam kartu merah untuk PS Tira namun tak digubris wasit. (atx)