Merapi Tunjukkan Gejala Erupsi Magmatis

Konten Media Partner
24 Mei 2018 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi kembali erupsi, Kamis (24/5) sekitar pukul 02.56 WIB. Kali ini disertai dengan lontaran warna merah di puncak gunung. Badan Penelitian dan Pengembangan Tehnologi Kegunungapian (BPPTKG) Yogyakarta mencatat telah terjadi letusan 1 kali dengan amplitudo 60 ml dan durasi 3,5 menit. Selain itu juga terjadi guguran 1 kali dengan amplitudo 2 ml durasi 9 detik sementara hembusan 1 kali dengan amplitudo 3 ml durasi 16 detik dan multiface 1 kali dengan amplitudo 2 ml dengan durasi 2 detik.
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, membenarkan jika erupsi tadi malam pada pukul 02.56 WIB terjadi dengan tinggi kolom 6.000 meter atau 6 kilometer. Erupsi tersebut disertai dengan suara gemuruh dan terdengar dari semua pos pengataman BPPTKG di sekeliling Merapi seperti di Kaliurang, Ngepos, Jangkrah, Babadan, dan Selo.
"Berdasarkan pemantauan sampai dengan saat ini, tingkat aktivitas Merapi masih waspada. Dari visual CCTV suhu terhalang kabut. Termal tidak bisa membaca karena kabut tebal sekali. Masyarakat kami imbau untuk tetap tenang," ujar Hanik pada Kamis (24/5).
Hanik menambahkan, erupsi kali ini bukan lagi erupsi freatik, melainkan erupsi yang sudah menuju ke arah magmatis. Penyebab kali ini adalah lontaran gas dari dalam. Sementara suara gemuruh adalah suara yang berasal dari lontaran gas bersamaan dengan debu dari dalam komboloit yang mengandung magma.
ADVERTISEMENT
Ia mengakui jika semalam disertai dengan letupan warna merah membara atau warna pijar. Namun ia menyebutkan jika pijar tersebut bukanlah magma yang keluar, melainkan masih lontaran gas. Gas tersebut berasal dari dalam yang masih bersuhu sangat panas. Sebab, Merapi hingga saat ini dikenal sebagai salah satu gunung berapi yang memiliki lava sangat panas.
"Lava Merapi terkenal cair dan sangat panas. Suhunya bisa mencapai 600 hingga 800 derajat. Sehingga ketika gas tersebut terlontar, suhunya masih sangat panas," ucapnya. (erl)