Mahasiswa asal Bengkulu yang Jadi ODP Diisolasi di Asrama Haji Yogyakarta

Asrama Haji Yogyakarta. Foto: Istimewa.

Asrama Haji Yogyakarta yang telah dipersiapkan menjadi tempat isolasi ODP dan PDP virus corona, kini telah mendapatkan penghuni. MA (29), seorang mahasiswa asal Bengkulu, menjadi ODP pertama yang menghuni Asrama Haji Yogyakarta.

MA yang tinggal di indekos di Kecamatan Depok, rupanya ditolak oleh pemilik indekos untuk pulang. Alhasil, MA menjalani proses karantina di Asrama Haji Yogyakarta. Hal ini pun dibenarkan oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo.

“Asrama Haji sudah dipakai 1 ODP. Yang bersangkutan adalah mahasiswa dan punya riwayat perjalanan ke Solo,” ujar Sri Purnomo, Kamis (9/4/2020).

Rupanya, MA sempat melakukan kontak dengan salah seorang temannya di Solo yang diduga terjangkit virus corona. Lalu sejak 23 Maret 2020, MA mulai batuk, sesak napas, sakit dan tenggorokan. Tak hanya itu, MA juga mengeluhkan diare sejak 4 hari yang lalu.

Diketahui MA bertemu dengan temannya di Solo pada 22 Maret 2020. MA sempat memeriksakan diri ke RSUP Dr. Sardjito karena batuk, sesak napas, dan demam, yang tak kunjung usai.

“ODP mengatakan batuk tanggal 23 Maret 2020 setelah melakukan kontak dengan temannya dari Kalimantan yang terduga COVID-19,” lanjutnya.

Kini, MA masih menunggu hasil uji swab dari laboratorium. Ia menjelaskan bahwa Asrama Haji tidak hanya menjadi tempat isolasi ODP, tetapi juga tenaga medis yang ditolak di masyarakat.

Asrama Haji rupanya telah mendapatkan 2 orang berstatus ODP sejak dipersiapkan menjadi tempat isolasi. Seorang yang lain merupakan warga Sleman yang merantau dan tinggal di Jakarta sebagai pedagang kaki lima (PKL).

“Sudah ada 2 yang menghuni. Satu yang terbaru dari Bengkulu, satunya lagi dari Sleman tapi merantau ke Jakarta,” ujar Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY, Biwara Yuswantana.