Makanan Tradisional Jadi Aset Budaya Tak Benda Jogja

Konten Media Partner
4 Agustus 2022 20:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenang Grendul, salah satu makanan tradisional khas Yogyakarta. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Jenang Grendul, salah satu makanan tradisional khas Yogyakarta. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Makanan tradisional adalah makanan rakyat sehari-hari baik berupa makanan selingan maupun sajian khusus. Indonesia sendiri memiliki berbagai macam jenis makanan tradisional.
ADVERTISEMENT
Setiap daerah memiliki makanan khas yang berbeda dan unik. Di Jawa sendiri, makanan tradisional biasanya digunakan sebagai media untuk menyampaikan nasehat. Tak heran, makanan tradisional Jawa memiliki filosofi tersendiri.
"Seperti Tumpeng atau nasi tumpeng yang sering dijumpai pada perayaan selamatan atau syukuran yang merupakan singkatan dari "Yen metu kudu mempeng" yang dalam bahasa Indonesia berarti "Ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat"," ujar Plt Kepala Dinas Perindag DIY, Yuna Pancawati, dalam keterangan yang diterima, Kamis (4/8/2022).
Namun, saat ini makanan tradisional perlahan mulai kalah pamor dan tersingkirkan keberadaanya oleh makanan modern atau produk asing. Perlu ada kajian mengenai makanan tradisional terutama yang hampir punah.
Hal ini supaya wawasan terhadap makanan tradisional akan terus ada tidak hilang oleh zaman terutama untuk kalangan generasi muda. Selain itu juga mendorong mereka supaya dapat mencintai, meningkatkan rasa memiliki makanan tradisional yang juga sebagai bagian dalam upaya melestarikan dan bangga budaya lokal.
ADVERTISEMENT
Produk makanan tradisional, khususnya yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup banyak jenisnya, tetapi tidak semua masyarakat tahu akan makanan tradisional tersebut terutama yang terancam punah. Sebagai upaya untuk terus melestarikan warisan budaya serta kebudayaan lokal, maka perlu dilakukan sebuah promosi makanan tradisional di Yogyakarta yaitu melalui Festival Makanan Warisan Budaya Tak Benda.
Warisan Budaya Tak Benda adalah adalah Warisan budaya yang dapat berlalu atau hilang dalam waktu, seiring perkembangan zaman, seperti konsep dan teknologi. Dengan diadakannya festival makanan tradisonal, diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat akan makanan tradisional yang ada di Yogyakarta, meningkatkan semangat cinta produk lokal, serta meningkatkan omzet dari para penjual makanan tradisional supaya industri makanan tradisional bisa terus eksis dan tidak diltelan oleh zaman.
Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY dengan menggunakan Anggaran Dana Keistimewaan Tahun Anggaran 2022 akan melaksanakan Kegiatan Festival Makanan Warisan Budaya Tak Benda dengan Tema 'Pelestarian Makanan Tradisional Sebagai Asset Budaya Tak Benda DIY'.
ADVERTISEMENT
"(Tujuan kegiatan ini) Untuk mengangkat potensi keberadaan makanan tradional khas DIY sebagai warisan budaya tak benda dengan harapan untuk dapat dilestarikan serta dapat mendukung perekonomian masyarakat di DIY," ujarnya.
Masyarakat bisa menikmati 200 IKM Pangan Tradisional yang tersebar di 30 stan dalam festival tersebut. Pihaknya berharap, hal ini bisa melestarikan makanan tradisional di Yogyakarta.