Makna dan Filosofi Ketupat yang Kerap Jadi Santapan saat Lebaran
ADVERTISEMENT
Momen lebaran atau idul fitri kerap diidentikkan dengan ketupat. Disantap dengan opor ayam dan sambal goreng jadi kuliner khas yang 'wajib' saat lebaran tiba.
ADVERTISEMENT
Kupat atau ketupat merupakan akronim dari 'Ngaku Lepat' yang berarti mengakui kesalahan. Bahan pembuat kulit ketupat adalah janur (daun kelapa), hal ini bermakna 'Jatining Nur' atau cahaya sejati, bahwa kehidupan ini adalah bertujuan mencapai Cahaya Sejati yang bersumber pada illahi Tuhan Yang Maha Esa.
Namun, ada pula yang menyebutkan kupat merupakan akronim dari 'Laku Papat' yang berarti ingin berbagi rejeki setelah sebulan berpuasa atau Luber-an. Selanjutnya, semua kesalahan akan dihapus dan kembali putih bersih atau Lebur-an.
Di Kota Yogyakarta sendiri, satu ikat kulit ketupat berisi 10 biji selongsong dihargai Rp 10 ribu. Meskipun demikian, peminat masyarakat akan kulit ketupat di tahun ini menurun dari pada biasanya.
ADVERTISEMENT
“Saya menyediakan sekitar 150 ikat selongsong ketupat juga membawa janur (daun pohon kelapa) sebagai cadangan bikin selongsong ketupat apabila persediaan telah menipis,” jelas Lasido pedagang selongsong ketupat dari Desa Lendah, Kabupaten Kulon Progo.