Makna di Balik Motif Angka 8 pada Geblèk Kulon Progo

Konten Media Partner
4 September 2019 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adonan Geblèk yang dibuat berbentuk angka 8. Foto: asa.
zoom-in-whitePerbesar
Adonan Geblèk yang dibuat berbentuk angka 8. Foto: asa.
ADVERTISEMENT
Geblèk, merupakan salah satu makanan khas Kulon Progo. Sebagian besar orang masih keliru menyebut antara geblèk dan cireng (aci digoreng). Jika cireng berbahan dasar tepung kanji, maka berbeda dengan geblèk. Makanan khas Kulon Progo yang satu ini terbuat dari parutan singkong, parutan kelapa, tepung kanji, bawang putih, dan garam.
ADVERTISEMENT
Tak hanya berbeda di bahan pembuat saja, bentuk dari geblèk dan cireng juga berbeda. Jika cireng pada umumnya berbentuk bulat pipih, maka tidak dengan geblèk. Geblèk Kulon Progo berbentuk seperti angka 8. Rupanya, angka 8 ini memiliki makna tersendiri.
Geblèk yang sedang digoreng. Foto: asa.
“Angka 8 itu kan bentuknya sambung menyambung, ora (tidak) putus, biar lestari untuk segala hal,” ujar Bekti Sukesti, pembuat geblèk Kulon Progo, Selasa (3/9/2019).
Ia menjelaskan, dulunya geblèk dijual berbentuk bulat pipih, mirip seperti cireng. Seeiring berjalannya waktu, para penjual berinovasi membentuk geblèk menjadi bentuk-bentuk yang unik seperti rantai 3 lingkaran, segi empat, segitiga, dan lain sebagainya.
Adonan geblèk berbentuk angka 8. Foto: asa.
Motif angka delapan (8) pada geblèk ini bernama Geblèk Renteng. Tak hanya diterapkan dalam makanan saja, motif geblèk renteng bahkan diterapkan dalam motif batik Kulon Progo, yang secara ideologi sebagai representasi dari jumlah desa yang ada di Kulon Progo, yaitu sebanyak 88 desa. Selain itu, motif angka delapan (8) ini juga bermakna masyarakat bersatu dan berdiri bersama-sama untuk membangun Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
“Harapannya kan semua berkesinambungan, ben (agar) langgeng,” tuturnya. (asa/adn)