Marak Aksi Gendam Sasar Lansia di Gunungkidul

Konten Media Partner
4 Agustus 2021 8:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban (kanan) Sukiyem didampingi suami dan menantunya saat didatangi ke rumahnya. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Korban (kanan) Sukiyem didampingi suami dan menantunya saat didatangi ke rumahnya. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Korban aksi gendam atau hipnotis di wilayah Gunungkidul terus bertambah. Dalam dua hari terakhir, ada tiga orang kejadian gendam atau hipnotis terjadi di wilayah Gunungkidul. Polres Gunungkidul sendiri mencatat sebelumnya sudah ada 6 korban gendam di 5 lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
Dari catatan Polres Gunungkidul, semua aksi gendam menyasar ke lansia dengan target perhiasan yang dimiliki. Modusnyapun hampir sama yaitu mengaku sebagai petugas kecamatan yang akan memberikan bantuan.
Selasa (3/8/2021) pagi dua aksi gendam terjadi di Kapanewon Playen. Kendati demikian, hanya ada satu lokasi di mana pelaku berhasil memperdaya korban. Karena satu orang lagi ternyata tidak memakai perhiasan saat didatangi pelaku.
Sukiyem (71) warga Padukuhan Bogor 2 Kalurahan/Kapanewon Playen terpaksa kehilangan kalung seberat 8 gram dengan bandul sebesar 2 gram. Wanita ini menjadi korban aksi hipnotis oleh lelaki muda yang belum dikenalnya. Wanita ini dengan sukarela memberikan kalung emas tersebut kepada pelaku meskipun sebelumnya tidak ia kenal.
Wanita mengaku tidak sadar jika pelaku mencopot perhiasan yang dikenakannya dan akhirnya membawanya pergi. Ia begitu saja merelakan perhiasan dibawa pelaku karena ada iming-iming akan diberi bantuan dari Kecamatan.
ADVERTISEMENT
"Mboten ngertos kok kulo purun kalung kulo dicopot. Kulo kaget pas sadar (tidak tahu kok saya mau ketika kalung dilepas, saya kaget pas sadar)," ujar Sukiyem, Selasa (3/8/2021) di rumahnya.
Sukiyem menuturkan aksi gendam tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Ketika Sukiyem tengah mencuci piring di dapur rumahnya tiba-tiba ia mendengar ada seseorang yang mengetuk pintu dan mengucap salam.
Saat itu, suaminya berada di dalam kamar bagian belakang sehingga tidak mendengar ada tamu. Wanita inipun akhirnya keluar rumah untuk menemui lelaki tersebut. Lelaki itu meminta kepada Sukiyem untuk mendekat, namun wanita ini menolak dengan halus.
"Saya menolak. Wong pemerintah menganjurkan jaga jarak," paparnya.
Lelaki tersebut langsung bertanya dengan siapa dirinya di rumah tersebut. Sukiyem langsung menjawab hanya bersama suaminya, Suyut. Sehari-hari mereka tinggal berdua meskipun di samping rumah juga ada anak bersama menantu yang merawat keduanya.
ADVERTISEMENT
Lelaki dengan perawakan tinggi tersebut mengaku berasal dari Kecamatan dan akan memberikan bantuan covid19 untuk lansia. Kemudian entah dengan dalih yang tidak diketahui wanita itu, tiba-tiba lelaki tak dikenal tersebut mencopot kalung yang dikenakannya.
"Saya nurut saja waktu lelaki itu melepas kalung saya dari belakang," tambahnya.
Setelah kalung itu berhasil dilepas, lelaki tersebut pura-pura mengukurnya. Kemudian lelaki ini memasukkan perhiasan tersebut ke dalam saku dan mengatakan kepada wanita tersebut jika kalung tersebut hendak dibawa ke kecamatan untuk diukur ulang.
"Nanti boleh diambil di kecamatan bersamaan mengambil nantuan," tutur dia.
Setelah mendapatkan kalung tersebut, lelaki itu langsung pamit. Sukiyem baru sadar menjadi korban penipuan setelah ada seorang tukang sayur yang kebetulan melintas memberitahu dirinya jika hal itu merupakan penipuan.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi langsung menuju ke lokasi kejadian usai mendapatkan laporan. Saat mendatangi kediaman korban, Hajar langsung menyerahkan bantuan beras seberat 10 kilogram untuk sekedar menghibur korban.
Hajar mengakui aksi gendam atau hipnotis dengan sasaran lansia memang marak terjadi di Gunungkidul belakangan ini. Warga diminta untuk berhati-hati jika ada orang tak dikenal datang dan mengaku sebagai petugas yang akan memberikan bantuan.
"Selasa ini ada dua lokasi. Yang satu pelaku tidak berhasil menggondol perhiasan. Karena saat menemui pelaku, korban tidak mengenakan perhiasan," terangnya.
Hajar mengatakan, modus dan sasaran yang digunakan pelaku adalah mengaku sebagai petugas kecamatan yang akan memberikan bantuan covid19. Di wilayah Playen, sebenarnya ada empat lokasi aksi gendam, hari ini dua lokasi. Dan beberapa waktu lalu ada dua lokasi yaitu di Kalurahan Ngawu dan Dengok namun yang berhasil dikelabui hanya di Kalurahan Ngawu.
ADVERTISEMENT
Aksi Gendam Di Wonosari, Lansia Juga Kehilangan Perhiasan 2 Cincin
Aksi gendam juga terjadi di Dusun Dunggubah I , Rt 04/01 Kalurahan Duwet Kapanewon Wonosari pada tanggal Senin (2/8/2021) pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Jilah , perempuan, berumur 75 tahun didatangi seorang laki-laki.
Lelaki itu mengaku petugas dari kecamatan yang akan mendata bantuan untuk warga dan meminta saya untuk melepas cincin yang dipakai korban. Cincin itu bilang akan digantikan bantuan covid19.