Mendikbud Akan Luncurkan 4 Kebijakan Besar untuk Pendidikan Indonesia

Konten Media Partner
20 Januari 2020 21:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Sesditjen Belmawa, Aris Junaidi, di Universitas Negeri Yogyakarta, Senin (20/1/2020). Foto: Sulistyawan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Sesditjen Belmawa, Aris Junaidi, di Universitas Negeri Yogyakarta, Senin (20/1/2020). Foto: Sulistyawan
ADVERTISEMENT
Mendikbud, Nadiem Makariem, diagendakan akan mengumumkan 4 kebijakan besar dalam bidang pendidikan, Selasa (21/1/2020) besok. Diharapkan dengan 4 kebijakan ini nantinya dapat memperbaiki permasalahan pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak berwenang menyebutkan kebijakan secara rinci, biar besuk saja disampaikan secara langsung," ujar Plt Sesditjen Belmawa, Aris Junaidi, di Universitas Negeri Yogyakarta, Senin (20/1/2020).
Dijelaskan Aris, kebijakan yang akan disampaikan Mendikbud merupakan tekad besar dari pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Karena itu Kemendikbud akan melakukan pembenahan secara menyeluruh termasuk memantau sejumlah program studi yang serapan kerjanya kecil. Terhadap program studi (prodi) yang serapan kerjanya kecil ini kalau tidak efektif akan dibubarkan.
"Tapi ini baru wacana. Nanti kita pantau secara sungguh-sungguh. Kita lihat, serapan kerja yang kecil ini masalahnya dimana? Kita kasih tenggang waktu satu tahun. Kalau tidak ada perbaikan ya kita tutup," kata Aris.
ADVERTISEMENT
Namun Aris menolak menyebutkan, jumlah Prodi yang akan ditutup. Menurut Aris, jumlah itu saat ini masih belum dapat dikemukakan karena masih dilakukan inventarisasi dan pantauan.
Selain itu, Aris menambahkan bahwa di masa yang akan datang, Kemendikbud juga akan melakukan perubahan kurikulum Pendidikan Tinggi. Direncanakan perbandingan teori dan praktek adalah 60 banding 40. Bahkan, Kemendikbud akan memberikan kredit SKS bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan magang industri.
"Yang mungkin akan mengenjutkan nantinya adalah penataan struktur , sebab hal ini nanti pasti akan menimbulkan kontroversi. Tapi kalau nanti alkhirnya dibully ya tidak apa-apa," ujar Aris.
Menanggapi adanya rencana Kemendikbud, Rektor UNY Sutrisna Wibawa, menyambut baik rencana tersebut. Bahkan UNY mengaku telah siap menyongsong perubahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya mewujudkan UNY sebagai perguruan tinggi berkelas dunia UNY selama ini telah melakukan berbagai kebijakan. Bahkan mulai tahun 2020, UNY berupaya untuk melahirkan Profesor yang dilahirkan dari kampud Luar Negeri.
"Untuk pertama, kita harapkan kita harapkan lahir satu Profesor dari luar negeri, tiap Prodi," kata Sutrisna
Dalam hal penerapan kurikulum, UNY menerapkan kurikulum utama 60 persen sedangkan 40 persen merupakan kurikulum fleksibel. Hal tersebut dimaksudkan agar setelah lulus mahasiswa bisa mempunyai sifat fleksibel sehingga mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar kerja. (Sulistyawan)