Mensos Risma Resmikan Sentra Kreasi Atensi Disabilitas di Temanggung
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Memang tidak ditunda-tunda, karena saya yakin dengan segera dibuka SKA ini maka saudara-saudara kita terutama yang disabilitas bisa mendapatkan manfaatnya. Kemarin penyandang disabilitas ada yang kita ajari menanam porang, ini untuk kesejahteraan mereka. Pak Bupati kalau memang ada warga yang memang kesulitan untuk bekerja silahkan diakseskan di kami, kami akan berusaha menyelesaikannya," kata Risma, Jumat (5/3/2021).
Menurut Risma dalam SKA itu terdapat kafe, sentra kuliner yang menyediakan makanan, minuman, dan aneka jajanan yang dijual oleh penyandang disabilitas serta pelaku usaha kuliner lokal. Selain itu juga ada usaha laundry, serta galeri yang memajang hasil karya penyandang disabilitas seperti batik ciprat, tas, kerajinan kayu, dan lain-lain.
"Ada 41 balai besar di bawah Kemensos akan dibuat seperti ini, jadi SKA akan dibangun di 41 lokasi di seluruh Indonesia. Nanti setelah ini ada di Solo dan yang lainnya, atau tergantung kecepatan kepala balai, kebetulan Bu Juena (Kepala Balai Besar Disabilitas Kartini) ini sudah belajar dari beberapa SKA di balai yang lain," katanya.
Tahun ini pihaknya juga meminta Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik "Prof. Dr. Soeharso" Surakarta untuk membuat 300 kursi roda elektrik, hal yang sama juga dilakukan di Balai Besar di Makassar. Kemudian di Balai Cibinong untuk membuat sepeda motor roda tiga dengan harapan penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda bisa mempunyai aksesbilitas yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat mengatakan, melalui Sentra Kreasi ATENSI (SKA), kelompok marjinal mendapatkan peluang kerja. Di Balai Kartini Temanggung, SKA melibatkan Penyandang Disabilitas Intelektual, sensorik netra dan fisik.
Galeri ATENSI Batik Ciprat melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual, Kafe Kartini terdiri dari 4 orang Penyandang Disabilitas Intelektual dan 1 orang Penyandang Disabilitas Fisik. Sementara itu, Galeri Atensi Laundry melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual.
"Selain itu, Sheltered Workshop Peduli (SWP) telah mengembangan produksi Batik Ciprat dan produk turunannya di 30 titik pada 23 Kabupaten. Secara keseluruhan SKA Balai Besar Disabilitasi Kartini Temanggung telah berhasil memberdayakan 580 orang penyandang disabilitas,” katanya.
Dengan SKA, jika sebelumnya mereka kesulitan untuk melakukan pemasaran, maka kini SKA menjadi wadah menyediakan galeri, melakukan promosi dan pemasaran. Ia mencontohkan, sebelumnya para Penyandang Disabilitas yang sudah mendapatkan pelatihan barista, tetap kesulitan untuk bekerja. Maka dengan adanya Cafe Kartini mereka bisa langsung bekerja, menghasilkan uang dan pengalaman.(ari)
ADVERTISEMENT