Merapi Luncurkan 9 kali Guguran Awan Panas Sepanjang Sabtu Ini

Konten Media Partner
2 Maret 2019 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Merapi saat luncurkan awan panas. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Merapi saat luncurkan awan panas. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat sepanjang hari Sabtu (2/3/2019) telah terjadi guguran awan panas sebanyak 9 kali. Intensitas guguran awan panas ini memang lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan BPPTKG Yogyakarta, 9 kali luncuran awan panas terjadi sejak Sabtu dinihari hingga siang hari. Guguran awan panas pertama terjadi pukul 04:51 WIB jarak luncur 1200 m. Luncuran kedua terjadi pukul 04:54 WIB jarak luncur 800 m, pukul 05:03 WIB jarak luncur 1200 m, ukul 05:07 WIB jarak luncur 900 m, pukul 05:10 WIB jarak luncur 2000 m, pukul 05:33 WIB jarak luncur 700 m.
Guguran awan panas lainnya terjadi pukul 05:40 WIB jarak luncur 1200 m, kemudian pukul 06:05 WIB jarak luncur 900 m. Sabtu siang, guguran awan panas terjadi pukul 13:25 WIB jarak luncur 1100 m.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, menyatakan hampir seluruhnya guguran awan panas ataupun luncuran lava pijar mengarah ke tenggara yaitu ke Hulu Kali Gendol. Guguran awan panas sejatinya juga merupakan luncuran material panas dari puncak Merapi, sama seperti luncuran lava pijar.
ADVERTISEMENT
"Awan panas itu adalah gas yang menyertai guguran lava pijar," ujarnya.
Karenanya, pasokan material ke Hulu Kali Gendol dipastikan akan bertambah banyak. Hal inilah yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. Sebab, saat ini musim hujan masih terus berlangsung dan puncak Merapi sering berpotensi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Ia menghimbau kepada masyarakat di daerah aliran sungai yang berhulu di Merapi untuk meningkatkan kewaspadaannya. Pasokan material yang melimpah di puncak Merapi dikhawatirkan akan menimbulkan lahar dingin ketika puncak Gunung Merapi diguyur hujan deras.
"Kami imbau masyarakat di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Merapi untuk meningkatkan kewaspadaannya,"ujarnya.
Terkait aktivitas penambangan pasir di kawasan Kali Gendol, pihaknya memang belum mengeluarkan imbauan penghentian aktivitas penambangan. Sebab sejauh ini luncuran awan panas dan guguran lava pijar masih dalam radius jarak yang aman.
ADVERTISEMENT
"Selama di luar radius kawasan rawan bencana sejauh 3 kilometer maka masih aman. Hanya saja kalau hujan deras yang diwaspadai adalah lahar dingin,"tambahnya. (erl/adn)