Minggu Malam, Merapi Luncurkan 2 Kali Awan Panas

Konten Media Partner
26 April 2021 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi. FOto: TUgu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi. FOto: TUgu Jogja
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi kembali terlihat meluncurkan awan panas pada Minggu (25/4/2021) malam. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi menyebut telah terjadi dua kali awan panas guguran sepanjang periode pengamatan pukul 18.00 hingga 24.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebut, sepanjang Minggu malam, Cuaca Gunung Merapi nampak cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut.
"Gunung telihat jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 500 m di atas puncak kawah,"paparnya, Senin.
Hanik mengungkapkan, selama periode Minggu malam teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.500 m ke arah barat daya.
Di samping itu, Minggu juga teramati 6 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 m ke arah barat daya. Sementara aktivitas Guguran terpantau terjadi sebanyak 26 dengan amplitudo 3-10 mm dan berdurasi 19-104 detik. Gempa Hybrid atau Fase Banyak terjadi 3 kali dengan amplitudo 3-5 mm, S-P : 0.6-0.8 detik dan berdurasi 7-9 detik.
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini aktivitas Gunung Merapi masih Level III atau siaga," tambahnya.
Sementara periode Senin (26/4/2021) juga teramati 8 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 m ke arah barat daya. Aktivitas kegempaan lainnya adalah gempa terjadi sebanyak 15 kali dengan Amplitudo 3-11 mm dan berdurasi 15-74 detik. Dan gempa 1 kali Tektonik Jauh 1, Amplitudo 3 mm S-P 3 detik berdurasi 65 detik.
Oleh karena itu, Hanik menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
ADVERTISEMENT
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Selain itu masyarakat diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
"Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi,"pungkasnya.(erl)