Muhammadiyah: Teror Bom Surabaya Jangan Ganggu Kerukunan Antarumat

Konten Media Partner
14 Mei 2018 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammadiyah: Teror Bom Surabaya Jangan Ganggu Kerukunan Antarumat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengecam keras terjadinya teror bom yang beruntun terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur mulai Minggu (13/5) hingga Senin (14/5). Aksi yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka korban yang tidak bersalah tersebut sangat biadab.
ADVERTISEMENT
"Teror bom jangan memunculkan pandangan mewakili umat beragama yang berbeda, sekaligus diharapkan agar peristiwa itu tidak mengganggu hubungan antarumat beragama yang selama ini berjalan baik dan harmonis," papar Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (14/5).
Tindakan teror, kekerasan dan anarki lebih-lebih yang memakan korban jiwa dan menciptakan ketakutan kolektif atas nama apapun, dilakukan oleh siapapun dan bertujuan apapun merupakan perbuatan zalim. Karenanya tidak dibenarkan oleh agama, hukum, dan moralitas publik.
Muhammadiyah meminta pihak kepolisian dan pemerintah agar mengusut kasus tragis itu secara tuntas, obyektif dan transparan.
Selain itu disertai langkah pemecahan kedepan yang semakin komprehensif antara pencegahan dan penindakan secara seksama agar tidak berulang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Kepada semua pihak untuk tetap tenangdan jernih serta tidak mengembangkan berbagai asumsi negatif yang memberi ruang pada saling curiga dan sentimen sosial yang bermuara pada terganggunya kehidupan berbangsa dan bernegara," tandasnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan bulan Ramadan sebagai wahana perenungan rohani dan instropeksi diri bagi seluruh elit dan warga atas sikapdsn tindakan yang selama ini dilakukan secara individua maupun kolektif sebagai bangsa.
Para tokoh dan elite bangsa hendaknya memberikan teladab kenegarawan yang mengutamakan kepentingan umat dan bangsa diatas kepentingan diri dan golongan.
Kedepan sikap tulus dsn penghidmatan tinggi dalam membimbing rakyat agar menjadi warga negara yang hidup rukun, damai, toleran dan saling mencintai dalam persaudaraan dan kemajemukan menuju kehidupan yang berkemajuan dan berkeadaban utama"
ADVERTISEMENT
"Bulan Ramadan ini kita perlu mengedepankan suri teladan demi masa depan bangsa dan kita jangan terpecah belah,"tandasnya.(ves)