news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mundur dari Pemimpin KPK, Saut Situmorang: Supaya KPK Tak Jadi Dongeng

Konten Media Partner
15 September 2019 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, usai mendongeng di Hutan Pinus Mangunan, Bantul, Minggu (15/9/2019). Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, usai mendongeng di Hutan Pinus Mangunan, Bantul, Minggu (15/9/2019). Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang, membeberkan alasan dirinya mengundurkan diri sebagai pemimpin KPK dan menyerahkan mandat kepada presiden. Ia mengatakan, alasan pengunduran dirinya adalah agar lembaga antirasuah ini tidak menjadi dongeng di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
"Kan seperti yang tadi saya bilang di panggung, supaya KPK enggak jadi dongeng," ujar Saut usai pagelaran dongeng untuk anak-anak di Hutan Pinus Mangunan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (15/9). Namun, Saut enggan mengungkapkan apa alasan utamanya untuk mundur dari KPK.
Kendati demikian, ia meminta semua pihak untuk menunggu perkembangan dalam beberapa hari terakhir terkait dengan keputusannya untuk mengundurkan diri dari pimpinan KPK. Ia berpikir, beberapa hari ke depan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap KPK harus duduk untuk berdiskusi dengan baik-baik.
"Saya kira kita punya perhitungan juga cuma kita harus berkomitmen terhadap segala apa yang kita ucapkan dan tindakan kita. Yang dibungkus nilai integritas," ujarnya.
Saut juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan ke depan akan ada beberapa pertemuan membahas terkait berbagai hal yang ada di KPK. Salah satunya jika berbicara terkait manajemen, ia menilai manajemen jangan dicampuradukkan dengan topik yang lain, seperti KUHP dan topik lainnya.
ADVERTISEMENT
"Manajemen ya manajemen. Itu proses berbeda dengan KUHP. Jangan di-mix (campur) supaya penegakan hukumnya jadi lebih bagus," kata Saut.
Saut menuturkan, situasinya saat ini di KPK bukan demisioner atau tanpa kekuasaan. Karena, ketika dirinya mengundurkan diri, maka harus ada surat yang mengesahkan dirinya diterima untuk mengundurkan diri. Saut mengaku masih menandatangani beberapa berkas kasus yang kini sedang ditangani oleh KPK.
Menurutnya, pernyataan pengunduran diri tersebut sebenarnya hanyalah untuk kalangan internal namun ternyata bocor ke publik. Ia pun tidak mempermasalahkan bocornya surat pengunduran dirinya tersebut.
"Ya sudahlah tidak apa-apa. Itu sudah keluar, publik sudah tahu," kata Saut.
Hanya saja, lanjutnya, ketika ia menyatakan mundur, pemimpin KPK yang lain seperti Agus Rahardja, Laode M Syarief, dan Basaria Panjaitan mendatangi dirinya. Mereka berempat lantas berdiskusi banyak hal terutama mengenai sisa-sisa pekerjaan yang ada di KPK.
ADVERTISEMENT
"Pak Saut jangan mundur dulu masih ada pekerjaan yang harus kita selesaikan. Sekjen baru akan kita lantai dan ada beberapa personel yang lain," ucap Saut menirukan pesan Agus Rahardja.
"Saya bilang saya sudah menyampaikan itu nanti ya terserah. Kalau memang surat itu saya sampaikan kemudian diterima karena saya memang diangkat pihak eksekutif. Tetapi kalau Pak Agus mengatakan 'Ya sudah kita beresin dulu pekerjaan kita, nanti kita lihat.' Saya juga akan lihat," pungkas Saut. (erl/adn)