Nelayan Pantai Glagah Kulon Progo Tewas Usai Terhempas ke Batu Pemecah Gelombang

Konten Media Partner
10 November 2021 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi perahu yang terhempas ke batu pemecah gelombang di Pantai Glagah Kulon Progo yang menewaskan nelayan. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi perahu yang terhempas ke batu pemecah gelombang di Pantai Glagah Kulon Progo yang menewaskan nelayan. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Gelombang tinggi pesisir selatan Kulon Progo kembali memakan korban. Kali ini seorang nelayan Pantai Glagah tewas meregang nyawa usai perahu yang ia bawa terhempas batu pemecah ombak.
ADVERTISEMENT
Kasie Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry mengungkapkan peristiwa laka laut di pantai Glagah Polsek Temon terjadi pada hari Rabu (10/11/2021) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Pemicu laka laut tersebut karena perahu yang dibawa nelayan tak berhasil masuk ke laut akibat ombak yang cukup besar.
"Cuaca memang sedang tidak bersahabat," paparnya, Rabu (10/11/2021).
Jeffry menuturkan, kecelakaan laut ini bermula ketika Santarjan nelayan asal Mertasinga, Cilacap Utara bersama Sumardi Purwosentono warga Sangkeretan, Kalurahan Glagah Kapanewon Temon akan melaut.
Mereka berdua berangkat melaut dari pelabuhan Tanjung Adhikarta, Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kulonprogo. Keduanya melaut dengan mengunakan perahu nelayan 'Senang Hati'. Keduanya berniat mencari ikan di tengah laut.
"Beberapa rekan nelayan lain sudah berhasil pergi ke tengah laut," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pagi itu Santarjan bertindak sebagai tekong (motoris) sedangkan Sumardi berperan sebagai Anak Buah Kapal (ABK). Ketika di muara sungai Serang tiba-tiba ombak besar datang saat akan masuk ke laut.
Naas, kapal tidak mampu melewati ombak besar kala itu. Akibatnya, perahu yang mereka tumpangi terbalik dan terhempas menghantam pemecah ombak. Seketika itu perahu langsung pecah dan mesin lepas/hilang.
"Korban juga terhempas menghantam batu pemecah gelombang," ungkap dia.
Melihat peristiwa tersebut rekan-rekan korban yang sudah masuk ke laut langsung berusaha mengevakuasi korban. Korban lantas dibawa ke daratan dan selanjutnya korban di bawa ke Rumah sakit Rizki Amalia Temon.
Saat itu Satarjan mengalami luka terbuka pada dada, luka terbuka di perut bagian atas, luka terbuka pada bagian perut bawah. Akibat luka yang dideritanya cukup parah, Satarjan meninggal dunia. Sementara rekannya, Sumardi tidak mengalami luka sedikitpun.
ADVERTISEMENT