Ngabalin Minta Ucapan Selamat Natal Ma'ruf Amin Tak Dipersoalkan

Konten Media Partner
25 Desember 2018 23:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ngabalin Minta Ucapan Selamat Natal Ma'ruf Amin Tak Dipersoalkan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Staf Ahli Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin menilai, tidak ada yang salah dengan ucapan selamat natal dari calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin. Menurut Ngabalin, mengucapkan selamat natal kepada saudara-saudara kaum Nasrani adalah sesuatu yang menjaga kehormatan, sehingga tidak dilarang Islam.
ADVERTISEMENT
Karena dasar menjaga kehormatan, Ngabalin juga mengucapkan selamat natal kepada koleganya.
"Saya Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, mengucapkan Selamat Natal kepada saudara-saudaraku Kaum Nasrani di manapun anda berada. Semoga kekuatan dan semangat energi positif memberikan semangat bagi kehidupan masyarakat banyak. Tuhan Memberkati," ucap Ngabalin sembari menyilangkan tangan di depan dada, Yogyakarta, Selasa (25/12).
Ia berpendapat karena sesuatu yang menjaga kehormatan tersebut, maka Islam tidak memberikan larangan. Bahkan ia juga mengklaim telah mengucapkan selamat Natal kepada kolega-koleganya di manapun berada.
"Selamat Hari Natal, Natal memberi Damai. Kemudian Natal memberikan energi positif bagi kehidupan banyak orang," ujarnya, Selasa (25/12).
Ngabalin juga mengatakan, natal adalah hari saat umat Nasrani berbahagia. Momen itu, dianggap Ngabalin, seharusnya tidak diributkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ngabalin menduga, kembali viralnya ucapan selamat natal yang diucapkan Ma'ruf sebelum menjadi Cawapres sebagai bentuk politisasi agama. Tindakan itu, disebut Ngabalin, seharusnya tidak terjadi selama masa kampanye.
"Republik ini dibangun dengan kekuatan luar biasa. Jangan lagi ada dikotomi-dikotomi yang memecah belah umat. Jangan, anda boleh berbeda siapa yang Anda pilih tetapi perbedaan yang menetapkan calon presiden itu tidak membuat tercerai berai bangsa ini. Narasi-narasi yang menyebarkan ujaran kebencian, kebohongan publik tidak boleh terjadi lagi. Bangsa kita ini damai," pesannya. (erl)