Objek Wisata di Bantul Mulai Terapkan Retribusi Online

Konten Media Partner
7 Mei 2021 14:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat mencoba program Qris Ultimate Automated Trancaction (Quat) dari Bank BPD DIY. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat mencoba program Qris Ultimate Automated Trancaction (Quat) dari Bank BPD DIY. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Mulai Senin (10/5/2021) mendatang, semua destinasi wisata di wilayah Kabupaten Bantul akan menerapkan pembayaran non tunai (cashless). Melalui program Qris Ultimate Automated Trancaction (Quat) dari Bank BPD DIY, Dinas Pariwisata Bantul menargetkan tahun 2022 semua destinasi wisata baik beretrebusi ke Pemda ataupun tidak, telah menerapkan pembayaran tiket masuk non tunai.
ADVERTISEMENT
Objek wisata seperti Pantai Parangtritis pantai Depok Pantai Samas Pantai Goa Cemara Goa Selarong ataupun Goa Cerme akan menggunakan sistem pembayaran nontunai tersebut. Infrastrukturnya akan disiapkan dalam 2 hari ini sehingga menjelang lebaran nanti sistem ini dapat diterapkan.
"Hari ini tandatangan kerjasama (antaraDispar Bantul dan Bank CPD DIY). Dan besok Senin baru bisa diterapkan," ujar Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru, Jumat (7/5/2021).
Selain destinasi yang setor retribusi ke pemerintah ada 3 di luar TPR yang juga menerapkan retribusi non tunai tersebut. 3 destinasi wisata tersebut masing-masing adalah Pasar Kebon Pring hutan pinus dan desa wisata Krebet. Quat nantinya akan disetorkan ke pengelola desa wisata tersebut.
Menurut Kwintarto dengan penerapan retribusi non tunai tersebut maka dapat meminimalisir angka kebocoran yang bisa saja terjadi ketika menerapkan pembayaran secara manual. Ketika masih menggunakan pembayaran manual bisa saja terjadi salah hitung oleh petugas TPR yang menangani.
ADVERTISEMENT
"Kalau ini realtime bisa langsung diketahui," tambahnya.
Kendati telah menerapkan pembayaran non tunai namun dalam 2 tahun kedepan taraf sosialisasi. Sehingga pembayaran retribusi objek wisata secara manual juga masih dilayani di berbagai TPR ada di Bantul.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menambahkan penerapan Quat tersebut diharapkan mampu menekan ketidakefektifan penanganan retribusi objek-objek wisata yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Bantul. Hal ini diharapkan membantu wisatawan.
"Ini diharapkan mempermudah wisatawan yang berkunjung ke Bantul," ujarnya.