Operasi Pencarian Korban Tenggelam di Pantai Gunungkidul Dihentikan

Konten Media Partner
6 Juni 2021 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Operasi pencarian korban tenggelam di Pantai Ngluwen, Gunungkidul oleh Tim SAR. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Operasi pencarian korban tenggelam di Pantai Ngluwen, Gunungkidul oleh Tim SAR. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Operasi pencarian terhadap Muhammad Rois Chaq (19), korban terseret gelombang di Pantai Ngluwen, Kalurahan Krambilsawit, Kapanewonan Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta resmi dihentikan. Sesuai Standar Operational Procedure (SOP), Tim Pencarian dan Pertolongan gabungan menutup operasi pencarian tersebut pada hari ketujuh atau sabtu (5/6/2021) sore kemarin.
ADVERTISEMENT
Kasie SAR Satlinmas DIY, Suhardi mengatakan, sudah 7 hari mereka melakukan operasi pencarian terhadap Rois. Namun tak membuahkan hasil. Penutupan operasi pencarian terhadap korban hilang karena kecelakaan laut sudah sesuai prosedur.
"Pencarian telah dilakukan pencarian selama tujuh hari sejak dikabarkan tenggelam pada minggu (30/5/2021) namun belum ditemukan," ujar dia.
Menurutnya tahapan operasi pencarian korban sudah jelas. Di mana operasi awal yaitu 4 hari sudah dilaksanakan, kemudian diperpanjang menjadi 6 hari, dan pada hari ke 7 ini operasi dihentikan. Meski dihentikan patroli rutin akan dilaksanakan SAR setempat.
Dia menuturkan, upaya yang dilakukan Tim SAR gabungan sejak hari pertama dikabarkan hingga hari hari ketujuh belum membuahkan hasil. Meski operasi gabungan sudah ditutup namun nantinya akan tetap dipantau terus oleh Sar Satlinmas Korwil II Baron yang bekerjasam dengan nelayan.
ADVERTISEMENT
"Komunikasi selama ini juga sudah berjalan baik. Korban pertama kemarin juga nelayan yang membantu,” tuturnya.
Operadi pencarian ini juga melibatkan SAR Universitas Negeri Solo (UNS). Karena korban merupakan civitas UNS di mana saat kejadian, korban bersama rekan-rekannya tengah melakukan survei lokasi untuk kegiatan Mapala UNS.
Koordintor SAR UNS, Emon Prasetyo mengungkapkan sulitnya pencarian korban. Selain medan yang terjal dengan tebing tebing karang, juga kondisi gelombang laut yang masih tinggi membuat seluruh Tim Gabungan harus bekerja ekstra.
Energi yang cukup besar dibutuhkan untuk turut serta dalam operasi gabungan ini. Kondisi yang benar-benar fit menjadi tuntutan utama ketika ingin turut serta ambil bagian dalam kegiatan ini. Terlebih area pencarian yang sangat luas membutuhkan mental baja.
ADVERTISEMENT
“Meski belum menemukan korban, kamk keluarga besar UNS tetap berterimaksih terhadap semua yang terlibat dalam operasi ini,"kata Emon.
Emon menambahkan, keluarga korban sudah mengikhlaskan jika korban tidak ditemukan. Pihak keluarga dan keluarga besar UNS berharap agar korban tetap bisa ditemukan dikemudian hari.(erl)